Dishub SurabayaBangun Dua Underpass Atasi Macet

macet surabayaSurabaya, Bhirawa
Pemkot melalui Dinas Perhubungan terus melakukan pembangunan infrastruktur untuk mengatasi kemacetan di Kota Surabaya. Meski sekarang masih fokus merampungkan proyek frontage road sisi barat, namun penambahan infratrusktur di Jalan Ahmad Yani masih terus dicanangkan. Salah satunya akan dibangun underpass di bundaran Dolog dan juga persimpangan Margorejo.
Kepala Bidang Rekayasa Lalu Lintas Dishub Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat menyebutkan bahwa rekayasa lalu lintas ini penting dilakukan untuk mengurangi kemacetan di jalan arteri Ahmad Yani. Karena masalah yang kini belum teratasi adalah lintasan super padat lalu lintas di bundaran Dolog dan Margorejo.
” Problem di dua titik itu adalah perlintasan sebidang, ditambah lagi di titik itu ada lintasan Kereta api juga. Ini untuk mempermudah arus lalin barat ke timur dan dari utara ke selatan,” kata Irvan pada Bhirawa, Selasa (17/2).
Dengan adanya underpass nanti, baik di persimpangan Margorejo maupun bundaran Dolog, maka akses jalan dari barat ke timur akan lebih mudah dan tidak ada halangan. Karena selama ini, aksesnya ada konflik dengan akses utara ke selatan.
Selain itu, dengan adanya underpass ini maka jalan yang utara ke selatan bisa berjalan terus lewat bawah.  ” Yang membangun ini akan ada di bawah Balai Besar dan juga Bappeko. Sedangkan Dishub akan membantu dalam rekayasa lalu lintasnya. Kita menyambut baik adanya underpass ini, karena akan membantu mengurai kemacetan, disamping itu bu Wali juga setuju karena ketimbang dibangunnya fly over,” tuturnya.
Sebab, tambah Irvan, semakin bertambahnya tahun, volume kendaraan terus bertambah. Hal tersebut sulit untuk dikendalikan. Oleh sebab itu, pemerintah bisa berperan dalam penyediaan infrastrukturnya. Baik itu dengan rekayasa pembuatan angkutan massal ataupun menambah infrastruktur.
Pihaknya menyebutkan bahwa pembangunan underpass ini akan dilakukan multi years dan berjangka. ” Rencananya 2015 atau 2016, kemungkinan akan segera dibangun,” tegasnya.
Tidak hanya itu, Irvan menambahkan bahwa pihaknya akan segera membenahi rekayasa lalin dengan cara menambah jembatan penyeberangan orang di Jalan Ahmad Yani. Memang tahun lalu pihaknya baru saja menambah penyeberangan orang dengan memasang rambu-rambu lalu lintas.
Akan tetapi, ia menyebutkan bahwa metode itu ternyata tidak aman dan berbahaya. “Karena ternyata itu tidak cukup aman, jadi tahun ini kita akan optimalkan lagi fungsi JPO (jembatan penyeberangan orang) dan kita akan tambah jumlahnya,” tambahnya.
Setidaknya ada dua JPO yang akan dibangun. Yaitu di depan Siwalankerto (dekat pintu masuk Universitas Kristen Petra) dan juga di depan SMA Bhayangkari (dekat Royal Plaza). Bahkan ia menyebutkan bahwa agar orang tidak malas untuk menyeberang di JPO, maka warga tidak perlu menaiki tangga melainkan pemkot akan menyediakan lift nantinya. (geh)

Tags: