Dishub Tetap Operasionalkan Bus Berbayar Botol Plastik

Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat saat hearing dengan Komisi C DPRD Surabaya, Selasa (25/9).[andre/bhirawa]

DPRD Surabaya, Bhirawa
Dinas Perhubungan kota Surabaya tetap mengoperasionalkan bus berbayar botol plastik di Kota Surabaya. Hal tersebut ditegaskan oleh Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat ketika ditemui usai hearing dengan Komisi C DPRD Surabaya, Selasa (25/9).
”Dalam operasionalnya Suroboyo Bus ini akan tetap menggunakan pembayaran botol plastik sebagai alat tukarnya. Karena pada prinsipnya bus ini sebenarnya gratis. Bayar dengan botol plastik itu sebenarnya bagian dari kampanye kepada warga untuk mau menjadi nasabah Bank Sampah,” kata Irvan kepada wartawan kemarin.
Dia menjelaskan, konsep yang diinginkan sebenarnya warga Surabaya mau menjadi nasabah Bank Sampah. Setelah setor sampah itu kemudian akan mendapatkan stiker yang bisa digunakan untuk naik Suroboyo Bus.
Dia juga tak menampik jika operasional Suroboyo Bus ini sebenarnya merugi jika hanya membayar dengan botol plastik. Namun kata Irvan, di negara mana pun pengelola transportasi publik pasti akan merugi jika dilihat dari sisi finansial.
”Kalau dihitung dari sisi finansial memang merugi. Namun kita melihatnya dari sisi analisa ekonomi dan multiplier efect yang ditimbulkan. Misalnya ekonomi menjadi berjalan karena jalanan tidak macet. Distribusi barang juga semakin lancar. Belum lagi soal kehilangan nyawa dalam kecelakaan yang tak pernah diperhitungkan,” ujarnya.
Namun meski tak menutup kemungkinan bakal merugi dalam operasionalnya, Pemkot Surabaya tetap akan mendirikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk mengelola Suroboyo Bus secara profesional. Karena Irvan yakin, jika akan tetap ada pemasukan untuk Suroboyo Bus seperti misalnya dari reklame atau dana CSR (Corporate Social Responsibilty).
“Sekarang saja, sudah ada dua bus sumbangan dari CSR. Sehingga total ada 10 bus,” ujar Irvan.
Menurutnya pula, Suroboyo Bus ini sebenarnya bagian dari rencana besar Pemkot Surabaya untuk menyediakan angkutan massal.
Seperti diketahui, Pemkot Surabaya sudah menandatangani kerjasama dengan pemerintah pusat untuk pembangunan trem dan Light Rail Transit (LRT). Nah Suroboyo Bus ini akan dijadikan trunk atau semacam feeder dengan kapasitas penumpang lebih besar.
“Ke depan akan kita sediakan, feeder yang masuk ke dalam kampung-kampung dengan kapasitas 16 penumpang. Dari feeder ini bisa diumpankan ke trunk yaitu Suroboyo Bus atau langsung ke trem yang lebih massal jumlah penumpangnya,” ujar Irvan. [dre]

Tags: