Dishut Lumajang Cegah Pendangkalan Ranu Pane

Pendangkalan Ranu PaneLumajang, Bhirawa
Pendangkalan Ranu Pane yang merupakan danau eksotik di lereng Gunung Semeru telah terancam keberadaannya. Data ini sesuai dengan hasil penelitian aktivis JICA (Japan International Cooperation Agency), jika dulunya Ranu Pane memiliki luas sekitar 7 hektar sekarang hanya tersisa 4 hektar sampai 5 hektar saja.
Jika dulu kurang lebih 10-20 meter, saat ini dari hasil pengukuran terakhir 2012 lalu yang dilakukan dengan sampel di 9 titik Ranu Pane, rata-rata hanya 6,5 meter saja. Dengan luas dan kedalaman Ranu Pane hanya tersisa 60 persen saja.
Kondisi ini yang kemudian menggugah jajaran Dinas Kehutanan (Dishut) Kabupaten Lumajang untuk melakukan upaya guna pencegahannya. “Saat ini kami tengah melakukan koordinasi dengan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) guna melakukan upaya agar Ranu Pane tidak sampai hanya tinggal kenangan saja,” kata Ir Imam Surjadi Kepala Dishut Kabupaten Lumajang.
Dikatakannya, Dishut akan melakukan upaya cepat guna mencegah penangkalan Ranu Pane agar danau yang menjadi ikon di Gunung Semeru ini tidak terlanjut hilang. Sebagai upaya awal, Kepala Dishut bersama DR Ir Ayu Dewi Utari, Msi Kepala Balai Besar TNBTS dengan melakukan peninjauan ke Ranu Pane. “Upaya ini kami lakukan dalam rangka untuk melihat perkembangan yang ada di Ranu Pane itu sendiri,” jelasnya.n [yat]

Tags: