Dishutbun Bondowoso Gelar Kosolidasi Petani

Kadishutbun-Lakukan-Konsolidasi-dengan-kelompok-tani-Kopi.

Kadishutbun-Lakukan-Konsolidasi-dengan-kelompok-tani-Kopi.

Bondowoso, Bhirawa
Dalam rangka mengamankan kebijakan Bupati Amin Said Husni yang menargetkan peningkatan ekspor kopi rakyat ke pasar Eropa setelah menerima kunjungan staf khusus Kemenlu beberapa waktu lalu, Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Disbutbun) Bondowoso dibawah pimpinan Ir. HM Erfan Ghani Msi menggelar kosolidasi dengan para petani kopi yang berjumlah 11 kelompok di Sumber Wringin, Kamis (11/6) kemarin.
Konsolidasi tersebut dilakukan untuk mengantisipasi tengkulak nakal jelang panen kopi di Kecamatan Sumber Wringin yang merupakan pusat pertanian kopi arabika rakyat Bondowoso di kawasan timur. Hal ini dilakukan, untuk menekan permainan para tengkulak yang akan memainkan harga, sehingga para petani tidak dirugikan.
Bentuk permaianan yang sering dilakukan oleh para tengkulak tersebut menurut Erfan, diantaranya dengan memberikan pinnjaman uang agar petani menjual kopi padanya atau dengan menawarkan harga tinggi sehinga petani kopi berusaha mempercepat panen kopi dengan kondisi kopi yang belum tua. “Maksud pertemuan ini adalah agar petani solid dan tidak mudah di iming-imingi pihak manapun yang akan merugikan mereka sendiri,” katanya.
Dalam rangka panen dan pasca panen kopi tahun 2015, Dishutbun sengaja mengadakan pertemuan dengan petani kopi, dengan maksud mempersiapkan pelaksanaan panen dan pengolahan hasil sesuai dengan standart operasional prosedur (SOP) tehnis yang telah ditetapkan oleh Pusat Penelitian Kopi dan Kakau (Puslit Koka) di Jember. “Pada intinya kita ingin memperkuat kebersamaan kelompok tani (UPH), baik dalam pengolahan tanaman maupun pemasaran produksi,” kata mantan Kepala Bappeda kabupaten Bondowoso.
Selain itu, kegiatan ini juga dalam rangka mempertahankan kualitas produksi kopi Java Ijen raung yang sedang mendunia, sehingga dapat menekan permainan para tengkulak nakal yang akan memainkan harga kopi. “Kalau hal ini tidak kita lakukan, dikhawatirkan para petani akan memanen kopinya tanpa melihat kondisi kopi, apakah sudah bisa di panen atau tidak, karena kalau tengkulak sudah masuk kepada para petani, kopi akanj dipanen sebelum tua,” terangnya.
Dengan demikian, Pemerintah Kabupaten Bondowoso menghimbau kepada para petani dan kelompok tani kopi agar tidak terpengaruh oleh ajakan para tengkulak yang akan mengacaukan harga kopi di pasaran. “Harapan saya kepada masyarakat petani kopi di seluruh kabupaten Bondowoso untuk mewaspadai masuknya orang-orang yang tidak bertanggung jawab, karena kopi Bondowoso sudah menjadi incaran para tengkulak nakal untuk dimainkan,” tegasnya.
Selain itu, Dishutbun sudah meminta  masyarakaat mengawasi terjadinya penimbunan kopi yang dilakukan oleh para tengkulak nakal. karena dikhawatirkan akan semakin dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. “Saya  juga sudah minta masyarakat, untuk langsung terjun ketika melihat adanya tengkulak- tengkulak melakukan penyimpanan kopi, apalagi kopi kita menjadi idola dipasaran luar Negeri,” tegasnya.
Acara pertemuan lesehan ini dihadiri oleh Kepala Dinas dan para staf Kehutan dan Pekebunan Kabupaten Bondowoso, juga dihadiri oleh ketua Masyarakat Perlindungan Indikasi Georafis (MPIG) dan seluruh kelompok tani dan UPH kopi di Desa Rejo Agung Kecamatan Sumber Wringin. [har]

Tags: