Sampang, Bhirawa
Hiruk pikuk permasalahan yang terjadi pada petani tebu di Kabupaten Sampang, tidak menyurutkan semangat tenaga lapangan dinas kehutanan dan perkebunan (Dishutbun) Sampang untuk memberikan penyuluhan kepada petani tebu secara intensif.
Menurut Singgih Bektiono Kepala Dishutbun Sampang, Keterlambatan pabrik membayar hasil panen dari petani tebu dapat menurunkan kepercayaan dari masyarakat untuk menanam dan membuka lahan tanaman tebu di Kabupaten Sampang, namun hal itu dijadikan tantangan tersendiri untuk terus memberikan semangat pada petani tebu d Kabupaen Sampang.
“memang sampai saat ini para petani tebu tetap eksis walaupun sudah tidak di dampingi oleh petugas lapangan dari PTPX. Sebagai institusi yang berkompeten di dalam memberikan penyuluhan terhadap petani khususnya petani tebu, Dishutbun Sampang tetap memberikan pembinaan serta penyuluhan kepada petani tebu di kabupaten Sampang.terangnya.
Masih dikaakan Singgih Bektiono, mekanisme peyuluhan terhadap petani dibagi per wilayah para petugas lapangan Dishutbun dengan sabar dan telaten melayani para petani tebu yang mulai hilang semangatnya untuk menanam tebu, kami berharap peyuluhan petugas dishutbun tersebut menjadi motivasi untuk mendorong petani tebu di Kabupaten Sampang, sebab penanaman tebu masyarakat khususnya di Kabupaten Sampang merupakan salah satu program pemerintah untuk memenuhi kebutuhan stok gula. (adv/lis)
Keterangan Foto : Kantor Dishutbun Sampang [Nurkholis/Bhirawa]
