Disidak DPR-RI, Pedagang Wonokromo Surabaya Keluhkan Bawang Putih

Komisi lV, Kemendag, dan Bulog saat Sidak di pasar Wonokromo

Surabaya, Bhirawa
Disidak DPR RI komisi lV bidang pertanian, perikanan, dan kelautan bersama Kemendag dan Bulog, para pedagang pasar Wonokromo Surabaya Jatim mengeluhkan soal harga bawang putih yang tidak stabil atau fluktuatif, sehingga membingungkan para pedagabg dan pembelinya.
Bu Hermin pedagang bawang putih dan bawang merah yang menempati stand DB 07-08 toko Angraeni pasar Wonokromo dengan terus terang mengungkapkan, bahwa sejauh ini harga harga Sembako di pasar Wonokromo masih berjalan wajar wajar saja belum asa gejolak harga yang bisa membuat pusing
“Hanya harga bawang putih saja yang cukup membuat kepala pening ,” ungkapnya dihadapan Fivayoga ketua komisi lV bersama rombongan disertai dari Kemendag dan Bulog Kamis (31/5) lalu.
Lebih lanjut Hermin menceriterakan, bawang putih yang di impor dari China harganya dipermainkan sehingga naik turun yang membuat pedagang pusing dan pembelinya pening. harga beli (kulakan), Rp22.000/kg jual Rp 28.000/kg tapi tidak jarang tiba-tiba melonjak naik menjadi, beli Rp60.000/kg, jual Rp70.000/ kg.
Lalu siapa yang mempermainkan harga tersebut, menurut bu Hermin adalah agen, mereka menaik turunkan harga seenaknya tanpa asa alasan yang jelas,” biasanya kita kulakan atau ambil dari agen di pasar Pabean,” ungkap bu Hermin.
Sementara untuk bawang merah aman harga juga stabil. Bawang merah umumnya dari Probolinggo harga beli Rp 20.000/kg,
jual Rp28.000/kg.
Ayam menurut Ricky Pratama di stand los ayam pasar Wonokromo juga dikeluhkan masih mahal beli Rp22.500/kg, jual Rp36.000/kg, normalnya beli Rp 20.000 jualnya Rp 28.000/kg.
Ketua komisi lV Fivayoga menanggapi hal tersebut secara normatif, akan dibawa ke Jakarta di DPR RI akan dibahas dan akan diperhatikan, demikian juga dengan pihak Kemendag mendapatkan jawaban yang sama.
Kepala Divre Bulog Jatim Muhammad Hasyim yang ikut menyertai Sidak tersebut ketika dikonfirmasi terkait apa yang terjadi di pasar Wonokromo menyatakan rasa syukurnya karena apa yang terjadi di lapangan masih berjalan wajar dan tidak ada kejadian yang luar biasa, terutama hal yang disyukuri adalah harga beras, gula, dan minyak goreng berjalan normal sebagaimana yang ditetapkan oleh Bulog Divre Jatim,,” Dalam hal ini kita sangat bersyukur sekali,”pungkas Muhammad Hasyim.(ma)

Tags: