Diskanla Jatim Bantu 68 Mesin Pelet

23-mesin-peletPemprov Jatim, Bhirawa
Pengembangan perikanan budidaya, baik nasional maupun internasional semakin dapat diandalkan untuk dijadikan sebagai salah satu pilar ketahanan pangan. Menilik hal itu, Pemprov Jatim melalui Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Jatim memberikan bantuan para pembudidaya berupa mesin pelet dengan anggaran Rp3,4 miliar.
Bantuan 68 unit mesin itu akan diserahkan pada 26 kabupaten/kota di Jatim. Masing-masing kabupaten/kota, ada yang menerima satu unit hingga empat unit mesin pelet tergantung pengajuan ke Diskanla Jatim. (lihat tabel, red)
“Sebelumnya, Pemkab/kota yang mengajukan bantuan untuk kelompok pembudidaya. Kita tinggal fasilitasi dengan penyerahan bantuan tersebut. Selain itu, pemberian bantuan juga menyesuaikan dengan anggaran,” kata Kadiskanla Jatim, Ir Heru Tjahjono  MM, Kamis (22/5).
Tidak hanya bantuan berupa mesin pelet, namun bantuan juga diiringi dengan bahan bakunya atau formula pembuat pakan. Selain itu, ada pendampingan bagi pembudidaya agar bisa menghasilkan pakan secara mandiri. Sebab, pembuatan pakan secara mandiri lebih efesien dibandingkan membeli pakan industri.
“Biasanya kalau beli pakan industri itu harganya sudah ditetapkan oleh industri tersebut. Sedangkan dengan mesin pelet maka bisa menghemat biaya,” katanya didampingi Kabid Perikanan Budidaya, Sih Hatin.
Ia mencontohkan, ada salah satu kelompok pembudidaya penerima bantuan mesin pelet yang berada di Kabupaten Tulungagung yang kemudian memodifikasi mesin tersebut sehingga hasilnya lebih maksimal lagi.
Sebelumnya, bantuan ini untuk memancing minat petani untuk mengembangkan dan meningkatkan produksi perikanan budidaya, sehingga akan meningkatkan kesejahteraan petani.
kelompok pembudidaya ikan seharusnya bisa  memanfaatkan bantuan yang telah dimulai sejak 2010 lalu.
Disinggung mengenai adanya pemanfaatan mesin pelet cukup membantu para pembudidaya, Sih Hatin mengatakan, pembudidaya masih memanfaatkan mesin pelet tersebut. “Kembali lagi, adanya mesin pelet ini, maka ada penghematan biaya,” ujarnya. [rac]

Rate this article!
Tags: