Diskanla Jatim Libatkan Ecoton Lindungi Ikan

Kali SurabayaPemprov Jatim, Bhirawa
Dalam upaya suaka ikan di Sungai Surabaya, Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Jatim sudah melangsungkan kerjasama dengan LSM ECOTON yang ada di Desa Wringinanom Kabupaten Gresik
Kepala Diskanla Jatim, Ir Heru Tjahjono MM mengatakan, pihaknya mengambil jenis ikan yang langka dan hampir punah seperti bader merah, rengkik, dan papar. Selanjutnya beberapa jenis ikan itu dipelihara sampai dengan upaya pemijahan.
“Jenis ikan yang sudah dilakukan pemijahan dan selanjutnya restocking yang dilakukan Bidang Tangkap pada tahun ini jenisnya ikan Bader,” kata Heru, Selasa (30/6).
Biasanya, dari tahun ke tahun, pada saat peringatan Hari Nusantara yang diselenggarakan pada setiap Desember, Diskanla Jatim juga menebarkan ratusan ikan baik di sungai Surabaya maupun Kalimas Surabaya.
Di sisi lain, upaya yang dilakukan berbagai LSM dan Pemerintah dalam mengurangi beban pencemaran di Sungai Surabaya terus berlanjut. Saat ini, diperkirakan beban pencemaran sudah berkurang dari tahun ketahun.
Membaiknya kondisi Sungai Brantas terhindar dari berbagai limbah industri, ternyata juga membawa berkah bagi nelayan yang mencari ikan disungai tersebut. Kelompok Nelayan Sekar Mulyo bersama Institut Permulihan dan Perlindungan Sungai (INSPIRASI) mencatat dalam sehari mereka bisa mendapatkan 100 kg berbagai jenis yang menjadi habitat Sungai Brantas.
Priyono (48) satu diantara anggota nelayan Sekar Mulyo, Selasa (30/6) menceritakan, sejak Kamis (25/6) sampai Minggu (28/6) sebanyak 10 orang nelayan dengan menggunakan lima perahu kayu (mandik) menyisir Kali Brantas hilir di kawasan Wringinanom dari Desa Kedung Anyar, Desa Sumberame, Desa Wringinanom, Desa Lebani Waras dan berakhir di Desa Legundi melakukan panen ikan di Kawasan Suaka Ikan Wringinanom, Gresik.
Dari kegiatan tersebut, hasil tangkapan ikan yang diperoleh rata-rata tidak kurang dari 100 kg/hari dengan harga jual ikan Rp 30.000/kg, setiap hari, para nelayan, masing-masing bisa mengantongi Rp 300.000 . “Tangkapan ikan yang diperoleh sangat menggembirakan, meskipun Bulan Juni ini sebenarnya bukan waktu yang cocok untuk menangkap ikan,” ujarnya.
Sementara, Daru Setyo Rini Dosen ITATS Surabaya mengatakan, hasil ikan yang ditangkap lebih dari 9 jenis dan yang paling membahagiakan teridentifikasinya ikan jenis palung dengan panjang hampir 60 cm.
Lebih lanjut Kandidat Doktor Ilmu Lingkungan dan Pembangunan Universitas Brawijaya ini menegaskan, kalau kondisi Sungai Brantas Hilir di Wilayah Wringinanom sudah menunjukkan kondisi pulih terutama di Kawasan Suaka Ikan. Kawasan Wringinanom mulai tahun 2013 lalu, ditetapkan Gubernur Jawa Timur menjadi Kawasan Suaka Ikan berdasarkan Keputusan Gubernur No. 188/229/KPTS/013/2014.
“Dengan ditetapkan menjadi kawasan suaka ikan, maka perlu ditetapkan daerah-daerah khusus untuk tempat berkembangbiaknya ikan,” tegas Daru.
Beberapa jenis ikan yang tertangkap dari panen Juni ini, diantaranya Bader Merah, Bader Putih, Montho, Jendil, Rengkik, Palung, Keting, Berot, Papar. Dengan adanya suaka ikan di Kawasan Wringinanom, masyarakat ikut bersama memelihara kelestarian habitat ikan sehingga kondisi sungai yang membaik, meningkatkan populasi ikan yang bisa menunjang kehidupan perekonomian masyarakat.  [rac]

Tags: