Diskoperindag Dukung Bondowoso Ijen Geopark

Menuju Bondowoso Ijen Geopark, Diskoperindag kembangkan Geoproduk dengan melakukan pelatihan pada IKM binaannya. (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) mendukung penuh Pemerintah Daerah menuju Bondowoso Ijen Geopark dengan gencar melakukan pelatihan peningkatan daya saing produk dalam bidang industri. Geopark merupakan sebuah kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi, dimana masyarakat pun diharapkan berperan serta untuk melindungi dan meningkatkan fungsi warisan alam Bondowoso.

Sekertaris Diskoperindag Bondowoso, Dadan Kurniawan ST MM memaparkan, dalam rangka menuju Bondowoso Ijen Geopark, perlu adanya produk-produk IKM pangan yang mendukung prngembangan geoproduk. “Masyarakat setempat diajak berperan serta untuk melindungi dan meningkatkan fungsi warisan alam, termasuk nilai arkeologi, ekologi dan budaya yang ada di dalamnya,” katanya, Jumat (25/9).

Ke depan kata dia, dengan ditetapkannya Kabupaten Bondowoso menjadi kawasan Ijen Geopark oleh Unesco, maka otomatis akan memberikan dampak yang cukup luas untuk pembangunan ekonomi lokal. “Selain itu juga untuk keberlangsungan tiga kegiatan geopark yaitu konservasi, pendidikan berbudaya dan geowisata,” urainya.

Sementara itu, Seksi Industri Agro dan Hasil Hutan Diskoperindag, Nur Cahyaningrum, STP menjelaskan, dalam menghadapi tantangan global industrial 4.0, pemerintah menfokuskan pembinaan terhadap produk-produk yang memiliki nilai tambah yang tinggi, seperti diantaranya produk pangan dan yang lain.

Dengan memberikan beberapa materi kepada puluhan IKM olagan pangan binaannya, seperti materi tentang perijinan untuk industri kecil dan menengah. Permodalan melalui KUR BRI. Dan juga, terkait pemasaran produk secara online dan merek untuk branding produk. “Sehingga produk pangan yang dihasilkan oleh IKM Bondowoso bisa memesuki pangsa pasar global,” harapnya.

Hal tersebut tentunya memerlukan pengetahuan mengenai standart produk dan selera konsumen, sehingga nilai tawar dan daya saing denga IKM lain. Selain itu, aspek kemasan dan labeling produk sangat diperlukan untuk menarik daya beli konsumen terhadap produk IKM. “Sehingga kreativitas design kemasan dan labeling perlu diperhatikan juga,” jelasnya.

Tak cukup itu saja, legalitas usaha dan produk pun perlu pula dilengkapi untuk kemudian dapat dipasarkan lebih luas. Karena di era legalitas ini bentuk pemasaran yang menjanjikan adalah secara online. “Sehingga IKM diharapkan dapat menerapkan Pemasaran produknya itu melalui sosmed dan e-commerce atau pasar online,” tandasnya.

Informasi dihimpun, Diskoperindag pun melakukan praktek membuat kemasan dari bahan plastik, mika PP dan almunium foil. Guna peningkatan mutu produk melalui kemasan. Pula, dilakukan praktek membuat kemasan dengan alat hand sealer kecil dan continous saeler.[san]

Tags: