Diskusi Publik Membedah Visi Misi Caleg DPR RI Jatim X Sepi Peminat

Tak menarik , para peserta diskusi meninggalkan ruangan diskusi publik yang dihadiri tiga caleg DPR RI.(Alimun Hakim/Bhirawa).

Lamongan, Bhirawa
Diskusi publik yang diselenggarakan Pengurus Cabang Ikatan Sarjana Nahdhatul Ulama di Gedung KPRI Handayani Disdik Lamongan , Minggu(7/4) sepi peminat.
Meski dalam diskusi tersebut menghadirkan tiga Caleg DPR RI Jatim X dari Partai Gerindra,PAN dan PKB tetapi tak mampu menarik minat publik untuk membedah visi dari para kontestan calon legislator RI tersebut.
Pantauan harian bhirawa di lokasi para mahasiswa yang notabenya kaum intelektual menilai jika diskusi publik tersebut kurang menarik.
Bahkan puluhan mahasiswa – mahasiswi dari beberapa kampus seperti universitas Unisda, Unisla dan IAI Tabah yang tadinya masuk ruangan, usai pembukaan satu persatu meninggalkan ruangan dan hanya menyisakan segelintir orang.
Presiden Mahasiswa Universitas Islam Lamongan Mohammad Imron mengatakan, “Diskusinya kurang menarik ,menjenuhkan, kami sangat kecewa karena tidak sesuai yang kami bayangkan.Persiapan panitianya juga tidak maksimal” Imron.
Pada diskusi publik dengan tersebut sejatinya adalah sebagai media untuk membedah Visi Misi Caleg DPR RI dan Kontribusinya Pada Pembangunan Daerah Lamongan.
Dari lima caleg DPR RI yang seharusnya di hadirkan, faktanya hanya tiga caleg DPR RI yang hadir.
Tiga itu antara lain Caleg petahana DPR-RI, yakni Viva Yoga Mauladi (PAN) dan dua caleg pendatang baru Zainul Munasichin (PKB) dan mantan Wakil Bupati Lamongan Tsalis Fahmi(Gerindra).
Sementara Eddi Kuntadi dari Golkar dan satu caleg petahana Nasyirul Falah Amru dari PDIP tidak hadir di lokasi.
Di jalanya acara,Para caleg beradu visi di depan puluhan masyarakat Lamongan yang hadir dan usai pemaparan satu persatu visinya, peserta kemudian membubarkan diri.Padahal,Ketiga caleg DPR RI merupakan putra asli daerah.
Atas peristiwa tersebut semakin menegaskan jika hasil temuan terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang menyebutkan prosentase yang tinggi dari pemilih karena tak mengenal caleg DPR RI benar adanya.
Hasil survei LSI menyebutkan 70,6 persen responden menyatakan tidak kenal caleg. Hanya 25,8 persen mengaku kenal. Sedangkan sisanya 3,6 persen menyatakan tidak menjawab.
Dari 25,8 persen yang mengaku kenal caleg, LSI menemukan tingkat keberpengaruhan caleg dan partai ternyata hanya sebesar 15,6 persen.
Artinya, hanya seperempat kue persentase elektabilitas partai yang dapat dihasilkan dari caleg masing-masing partai.
Dari hasil survey tersebut berpotensi suara sumbang caleg DPR RI bakal terbukti di pemilu 2019. [mb9]

Tags: