Disnak Jatim Siap Adu Data Sapi dengan PPSDS

Perhitungan ulang kebutuhan daging sapi di Jatim akan segera dilakukan menyusul adanya perbedaan variabel perhitungan antara PPSDS dan Dinas Peternakan Jatim. [trie diana/bhirawa]

Pemprov Jatim, Bhirawa
Dinas Peternakan (Disnak) Jatim akan melakukan perhitungan ulang kebutuhan daging sapi di Jatim. Upaya tersebut dilakukan setelah mereka melangsungkan hearing dengan Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) Jawa Timur di kantor Disnak Jatim, Rabu (16/1).
Dari hasil hearing dengan PPSDS, ditemukan perbedaan variabel perhitungan yang membuat data kedua belah pihak berbeda. Dari sisi PPSDS, dari berat hidup sapi 400 kg bisa menghasilkan daging 140 kg, sedangkan Disnak Jatim mengasumsikan bisa menghasilkan daging 217 kg, jumlah ini untuk sapi Jawa.
Sedangkan sapi Madura, versi PPSDS berat hidup per ekor 250 kg dan menjadi daging 80 kg. Asumsi Disnak menghasilkan daging 125 kg. “Ini perhitungan masih karkas (daging dan tulang). Ini yang harus direvisi,” kata ketua PPSDS Jatim Mutowif usai hearing dengan Kadisnak Jatim drh Wemmi Niamawati MMA, Rabu (16/1).
Adanya perhitungan itu maka akan ditemukan berapa kebutuhan masyarakat atas daging sapi di Jatim. “Jadi tahu surplus beneran atau tidak. Jika selama ini dikatakan surplus perlu dipertanyakan,” ujarnya.
Ditambahkan Ketua PPSDS Surabaya Edianto yang juga mengapresiasi sikap dan langkah Dinas Peternakan Jatim yang terbuka dengan kritik. “Saya kira saat ini lebih baik dan bagus bisa membuka ruang diskusi,” ujarnya.
Jika melihat data tersebut, menurutnya maka Jatim ini kekurangan sapi. Jika diasumsikan stok sapi 458 ribu ekor untuk mencukupi kebutuhan Jatim, seharusnya tidak boleh ada yng dijual keluar Jatim. “Angka 458 ribu ekor itu sebenarnya mencukupi. Kalau ada 200 ribu ekor dijual keluar Jatim, maka akan defisit 258 ribu ekor,” katanya.
Dia berharap rencana pertemuan lanjutan pada Februari 2019 bisa terlaksana. “Nanti Februari dijanjikan ketemu lagi untuk saling mencocokkan data. Semoga hasilnya bisa menjadi dasar rekomendasi untuk kepentingan peternakan di Jatim,” ujarnya.
Terpisah Sekretaris Disnak Jatim Ir Budi Sarwoto MM mengakui ada perbedaan variabel perhitungan antara pihaknya dengan PPSDS. Data Disnak Jatim terdapat 458 ribu ekor sapi siap potong untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jatim.
“Nanti kami juga akan melakukan perhitungan ulang dan melakukan pertemuan lagi dengan PPSDS untuk kroscek data,” katanya.
Sampai saat ini, lanjut Budi, Disnak Jatim menyatakan produksi daging sapi di Jatim masih surplus dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Karenanya Jatim juga menjadi salah satu wilayah penyangga kebutuhan daging sapi nasional. [rac]

Tags: