Disnak Kab.Blitar Miliki Laboratorium Kesehatan Ternak

Petugas Laboratorium Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Blitar saat melakukan uji sampel.

Petugas Laboratorium Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Blitar saat melakukan uji sampel.

(Untuk menjaga Kualitas dan Kesehatan Hewan Ternak)
Kabupaten Blitar, Bhirawa
Selain memiliki Laboratorium Pakan, Dinas Peternakan Kabupaten Blitar juga memiliki Laboratorium Kesehatan Hewan yang berada di jalan Cokroaminoto No. 22 Blitar.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Blitar, Mashudi menjelaskan pihaknya tidak ingin karena faktor kesehatan hewan, kualitas dan jaminan kesehatan ternak di Kabupaten Blitar menurun.
Sehingga pihaknya juga memiliki Laboratorium Kesehatan Hewan dengan Visi “Terwujudnya Masyarakat Peternak Yang Berkualitas, Mandiri dan Sejahtera”.
“Laboratorium Kesehatan Hewan ini sangat penting dan wajib kami miliki untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para peternak di Kabupaten Blitar, karena bisa membantu untuk menjaga kualitas dan menjaga kesehatan hewan ternak,” kata Mashudi. Selain itu dikatakan Mashudi untuk sesuai dengan Misinya, Laboratorium Kesehatan Hewan ini untuk mengembangkan potensi peternakan yang ada di Kabupaten Blitar, menggunakan teknologi tepat guna yang berwawasan lingkungan dan didukung pembinaan yang berkelanjutan, meningkatkan kualitas pemberdayaan masyarakat peternakan yang berperan aktif mengubah dalam merubah pola usaha peternakan tradisional menjadi agribisnis, membangun sistem kelembagaan serta mewujudkan adanya kepastian hukum dalam berusaha menuju peternakan mandiri, mengembangkan produk-produk unggulan peternakan yang berdaya saing tinggi menghadapai pasar global, memfasilitasi pengembangan potensi peternakan melalui kemitraan.
“Serta mengutamakan pelayanan dan perlindungan kepada konsumen terhadap produk peternakan di Kabupaten Blitar,” ujarnya.
Prosedurnya, konsumen cukup membawa sampel dalam bentuk serum atau darah hewan untuk pemeriksaan uji HA-HI ND dan AI, Uji RBT dan Uji Preparat Ulas Darah atau membawa sampel berupa kotoran fases atau hewan untuk pemeriksaan endoparasit, dimana sampel diberi nama, alamat, jenis hewan, kelamin hewan, jumlah sampel, umur hewan, waktu vaksinasi terakhir, dan jenis pemeriksaan yang diperiksa.
“Nanti akan kami berikan bukti pemeriksaan sampel dan hasil pemeriksaan bisa diambil setelah dilakukan pelunasan uji lab yang berlangsung sekitar 2 hari,” jelasnya.
Untuk tarif, dikatakan Mashudi ada beberapa jenis pengujian di antaranya, Uji Rose Bengal Test (RBT) yang bertujuan untuk mengetahui apakah hewan ternak terinfeksi penyakit Brucellosis atau Keluron atau keguguran untuk hewan sapi, kambing, domba dan kerbau sebesar Rp 15 ribu per sampel. Kemudian Uji HA-HI AI yang bertujuan untuk mengetahui antibodi atau tingkat kekebalan unggas jenis ayam itik dan sebagainya. Bisa juga untuk mengetahui penyakit Avian Influenza atau Flu Burung sebesar Rp3 ribu per sampel. Ada lagi Uji HA-HI ND untuk mengetahui titer antibodi atau tingkat kekebalan unggas jenis ayam itik dan sebagainya untuk mengetahui penyakit New Castle Disease atau penyakit Telo sebesar Rp2 ribu per sampel.
Pemeriksaan Endroparasit atau untuk mengetahui apakah hewan ternak terinfeksi penyakit helmithiasis atau cacingan sebesar Rp2 ribu per sampel. Dan pemeriksaan Ulas Darah yang bertujuan untuk mengetahui apakah hewan terinfeksi bakteri sebesar Rp 10 ribu per sampel.
“Kami berharap dengan adanya Laboratorium ini bisa membantu dan melayani maysrakat peternak dalam usaha beternak untuk meningkatkan taraf hidup peternak,” pungkasnya. [htn.sdv]

Tags: