Disnaker Bondowoso Dorong Warga ke Arah UMKM

UMKMBondowoso, Bhirawa
Dalam rangka persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bondowoso mendorong masyarakat untuk terus bergerak dan menciptakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan meningkatkan kompetensi dan motivasi mereka agar bias bersaing dengan produk luar.
Hal ini sebagaimana disampaikan Drs H Agus Salam MSi Kepala Disnakertrans Bondowoso saat ditemui Bhirawa diruang kerjanya, Selasa (28/4) kemarin. Menurutnya dalam rangka pemberdayaan masyarakat ini ada beberapa tahapan yang dilakukan jajarannya.
“Ada beberapa tahap yang kila lakukan, agar UMKM di Bondowoso ini memiliki daya saing”, katanya.
Tahapan dimaksud menurut Agung yaitu pertama dengan meningkatkan kompetensi dalam berbagai bidang usaha yang dilakukan diantaranya dengan melakukan berbagai pelatihan baik itu dalam bentuk precessing bagi yang bergerak dalam produksi barang, pelatihan keahlihan bagi yang bergerak dlam bidng jasa seperti otomotif dan lainnya. Bahkan juga dilakukan kursus bahasa agar para pelaku UMKM ini memiliki kemampuan komunikasi dengan bahasa asing.
“Khusus bagi pelaku usaha baru, selain memberikan bantuan pelatihan kita juga memberi bantuan peralatan agar bias langsung memulai usahanya”, ungkap Agung kemarin.
Selain meningkatkan keahlian dan kompetensi yang dimiliki serta bantuan peralatan tersebut tahapan berikutnya adalah dengan memberi pelatihan motivasi agar mereka memiliki keinginan yang kuat untuk meningkatkan usahanya serta terus menjaga dan meningkatkan kualitas produksinya agar bias bersaing menghadapi pasar bebas nantinya.
“Kalau motivasi mereka tidak juga kita jaga tentu berbagai keahlian dan bantuan perlatan yang kita berikan tidak akan berguna karena mereka tidak akan berani memulai dan meningkatkan usahanya”, kata Agung yang saat itu didampingi Abdul Manan selaku Kabid Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan (PEP).
Tidak hanya berhenti sampai disitu menurut mantan Kepala Bappeda ini, pada tahapan berikutnya jika kualitas produksi dan motivasi berusaha sudah stabil maka akan dilakukan pendampingan untuk meningkatkan permodalan mereka dengan dilakukan intervensi komunikasi pada pihak ketiga dlam hal ini BUMN atau perbankan sehingga produksinya bias meningkat.
“Tentu harapan kita bagaimana masyarakat ini mandiri secara ekonomi serta memiliki daya saing yang tinggi”, katanya. [har]

Tags: