Disnaker dan Rutan Kelas IIB Situbondo Kerja Sama Keterampilan Masak

Kepala Rutan Situbondo Rudi Kristiawan, didampingi Kepala Dinas Ketenagkerjaan, Kholil serta Asisten III Setdakab saat pelaksanaan keterampilan memasak Sabtu (21/1). [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa.
Jajaran Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Situbondo menjalin kerjasama dengan Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Situbondo dalam bidang pelatihan keterampilan memasak bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Sabtu (21/1). Latihan keterampilan memasak yang dihelat di aula Baharudin Lopa Rutan kelas IIB situbondo itu terlaksana setelah sebelumnya kedua belah pihak melakukan MoU dengan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Situbondo.

Menurut Kepala Disnaker Situbondo Kholil, kegiatan pendidikan dan pelatihan keterampilan memasak untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul serta untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja. “Ya ini (keterampilan memasak) dalam rangka untuk memenangkan persaingan di tengah perubahan yang kini berjalan sangat cepat,” ujar Kholil.

Masih kata Kholil, adapun tujuan diselenggarakan kegiatan pelatihan dalam rangka untuk melatih para pencari kerja agar produktif guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja berdasarkan kondisi pangsa kerja terkini. “Kami berharap kepada mereka yang mengikuti pelatihan keterampilan memasak ini dapat menciptakan peluang berusaha wirausaha baru secara mandiri sesuai dengan potensi yang di miliki masing-masing,” terang mantan Asisten 1 Setdakap Situbondo itu.

Sementara itu Kepala Rutan Situbondo, Rudi Kristiawan mengucapkan terima kasih dan sangat mengapresiasi kepada Pemkab Situbondo melalui Disnaker Situbondo atas adanya dukungan program pelatihan keterampilan memasak yang di ikuti 20 WBP di Rutan Situbondo. “Ya ini untuk memberikan pembinaan kemandirian bagi WBP yang menghuni Rutan Kelas IIB Situbondo. Semoga memberi manfaat yang besar,” ungkap Rudi.

Rudi juga meminta kepada para WBP yang menjadi peserta agar mengikuti pelatihan memasak dengan baik, karena kegiatan tersebut tidak datang dua kali. Selain itu, papar Rudi, peluang itu menjadi kesempatan bagi WBP untuk mencari ilmu baru di bidang kuliner di Kota Santri Pancasila Situbondo. “WBP ini perlu diberikan pelatihan keterampilan agar mereka setelah keluar dari Rutan memiliki bekal ilmu untuk mencari nafkah yang halal,” kata Rudi.

Setelah WBP mengikuti pelatihan, tambah dia, di harapkan mempunyai bakat dan keterampilan untuk menaikkan taraf hidup ditengah masyarakat. Ketika mereka bekerja atau membuka wirausaha, bebernya, maka akan mendapatkan penghasilan sehingga taraf ekonominya semakin meningkat. “Kedepan seluruh WBP yang berkompetensi dan memiliki catatan bagus akan diajak promosi untuk ikut memasarkan hasil produkny di tengah kegiatan Car Free Day (CFD) hari Minggu,” pungkas Rudi.[awi.ca]

Tags: