Disnaker Kembangkan Grand Design Ketenagakerjaan

10-FutureGov juga menyediakan training untuk peningkatan skill secara gratis (dre)Disnaker Surabaya, Bhirawa
Pemberlakuan ASEAN Free Trade Area (AFTA) atau era perdagangan bebas ASEAN hanya tinggal beberapa bulan lagi, tepatnya mulai 1 Januari 2015. Terkait hal itu, Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Surabaya sudah mengantisipasi dengan menyiapkan Grand Desain program Sertifikasi Kompetensi Tenaga Kerja di Surabaya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Surabaya mengatakan, grand desain ini dibuat Disnaker Surabaya sebagai upaya mendorong proses sertifikasi tenaga kerja. Hal itu dipandang penting lantaran tidak menutup kemungkinan kelak jika AFTA sudah berlaku, setiap perusahaan akan mencari pegawai dengan keterangan sertifikasi. Dan sertifikasi akan dijadikan acuan menilai kualitas calon karyawannya.
” Konsep Grand Desain program sertifikasi kompetensi tenaga kerja dari Disnaker untuk disampaikan ke Pemkot. Sebenarnya di kota Surabaya proses sertifikasi tenaga kerja dan sudah jalan sejak 2013 tahun lalu. Grand desain ini upaya pengembangannya,” kata Dwi Purnomo saat ditemui Bhirawa di ruang kerjanya, Kamis (9/10).
Dwi menambahkan, Grand Desain ini selain Disnaker juga melibatkan beberapa Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) lainnya. karena Surabaya ini adalah Kota dagang dan jasa, masih kata Dwi, dari 18 sektor pergerakan SDM dalam Asean Economic Community (AEC) 2015 belum tentu bisa masuk semua.
” Dari 18 kita filter menjadi delapan sektor pergerakan SDM dalam AEC 2015. Karyawan harus memiliki sertifikasi dan kompetensi kalau tidak punya minimal lima tahun bergerak dibidangnya,” imbuhnya.
Oleh karena itu, tambahnya, Indonesia punya Badan Nasional Sertifikasi Provinsi (BNSP) dan itu sudah diakui di 12 Negara AFTA. Kalau tenaga asing (Jurnis) juga harus memperpanjang Ijin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA).
” Intinya Indonesia bukan jadi momok, karena sudah ada aturan-aturannya terkait ketenaga kerjaan. Dan dari saringan (filter) antara lain meliputi tranportasi, pendidikan, dan kesehatan,” tambahnya.
Sementara itu, Kabid Penta Disnaker Surabaya Irna Pawanti mengatakan, sertifikasi pegawai itu sangat penting demi memperlebar peluang kerja. Sebagai gambaran, setiap perusahaan nantinya akan mencantumkan sertifikasi keahlian sebagai syarat penerimaan pegawai.
” Antisipasi itu, Grand Desain itu setelah kita filter ada delapan bidang. Dan kita filter lagi menjadi empat bidang karena keempat ini sesuai dengan Surabaya yaitu barang dan jasa, misalnya kesehatan pariwisata komunikasi dan informatika,” kata Irna Pawanti.
Irna mengatakan, pihaknya menargetkan seluruh pegawai di Kota Pahlawan Surabaya. Jumlahnya diperkirakan mencapai jutaan orang. Bagi profesi yang memiliki asosiasi resmi, akan lebih mudah pendataannya karena proses identifikasi bisa melalui asosiasi masing-masing.” Sedangkan yang belum ada payung organisasinya, misalnya tukang jahit, montir bengkel, tukang kayu, pembantu rumah tangga dan sebagainya itulah yang jadi sasaran Pemkot,” tambahnya.
Dari 18 sektor pergerakan SDM dalam AEC 2015, setelah difilter menjadi delapan sektor antara lainnya yaitu Dinas Kesehatan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disnaker telah melaksanakan sertifikasi pelatihan perhotelan tahun 2013-2014), Dinas Tenaga Kerja, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Perhubungan, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, dan Dinas Komunikasi dan Informatika. (geh)

Keterangan Foto : FutureGov-juga-menyediakan-training-untuk-peningkatan-skill-secara-gratis. [geh/bhirawa]

Tags: