Disnaker Lamongan Dorong Keterampilan Berwirausaha

Kantor Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamongan. [alimun hakim/bhirawa]

Kantor Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamongan. [alimun hakim/bhirawa]

(Jumlah Pengangguran Tak Sebanding dengan Lapangan Pekerjaan)
Lamongan, Bhirawa
Menjelang tutup tahun ,Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamongan telah merekap data pencari kerja dan penempatan angkatan satu dalam tabel rekapitulasi pencari kerja dan penempatan kerja di tahun 2016.
Dalam data yang didapat Harian Bhirawa,Minggu(18/12) diketahui jumlah pencari kerja dan penempatan di tahun 2016 ini masih tak sebanding dengan tingginya angka pengangguran di Kabupaten Lamongan.
Setelah menggelar job fair Tercatat, data ahir di Bulan Januari hingga November 2016 kemarin,daftar pencari kerja telah menembus angka 1.225 pekerja yang terdiri dari 542 untuk yang laki – laki dan 683 Perempuan.
Tak hanya itu, terinci juga untuk jumlah lowongan hingga kini telah mencapai 1.576 lowongan pekerjaan yang juga terdiri sebanyak 531 untuk laki- laki dan 1.045 untuk perempuan.
Sehingga,untuk penempatan kerja di tahun 2016 diketahui telah berbanding lurus dengan jumlah lowongan pekerjaan yang tersedia yakni sebanyak 1.576 penempatan kerja.
Namun, data rekapitulasi pencari kerja dan penempatan ya dalam satu tahun tersebut masih jauh dan tak sebanding dari angka pengangguran yang ada di kabupaten Lamongan.
Dikatakan oleh Kepala Bidang Ketenagakerjaan Chusnul Ahlaq bahwa jumlah pengangguran di lamongan telah mencapai 25.000 lebih.
“Kita(Disnaker) tetap berupaya penuh dalam menekan angka pengangguran yang ada di Kabupaten Lamongan, Sejumlah perusahaan juga telah kita ajak untuk kerjasama, memang sementara ini masih banyak perusahaan yang kurang membuka tenaga kerja”Ujar Chusnul Ahlaq.
Chusnul juga menjelaskan, Dengan data yang sudah kami rekap menunjukkan bahwa tidak seimbangnya antara ketersediaan lapangan pekerjaan dengan jumlah pengangguran yang tinggi.tidak imbangnya jumlah pengangguran dan lowongan pekerjaan menjadikan upaya kita untuk mengatasi problem tersebut, salah satu yang kita genjot sekarang adalah memberikan ketrampilan khusus kepada masyarakat Lamongan melalui pelatihan -pelatihan dengan arah kedepanya kita berharap bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri(berwirausaha).
Pelatihan kerja yang memberikan keterampilan khusus kepada masyarakat kabupaten Lamongan,alhamdulillah memberikan hal positif.Sebab, yang sudah selesai mengikuti pelatihan pekerjaan langsung bisa kerja dan ada pula yang sudah bisa membuka usaha sendiri.
Disingung soal pelatihan kerja keterampilan yang paling diminati dan ber-efek positif pada masyarakat untuk bisa langsung bekerja dan ada yang berwirausaha, Chusnul mengaku peminat tertinggi ada pada pelatihan keterampilan Las.
“Masyarakat banyak yang minat di  keterampilan Las dan waktu yang diberikan dalam keterampilan las juga paling tinggi hingga 36 hari dengan 260 jam pelajaran”Katanya.
Dia juga mengungkapkan, untuk kategori pelatihan Las ini setelah mereka selesai diberikan pelatihan dan mendapatkan sertifikat banyak yang langsung bekerja.
“mereka rata – rata lebih ke berwirausaha,sudah mempunyai usaha sendiri ,daripada bekerja untuk perusahaan sebab akses di perbankan untuk permodalan juga sudah mulai dimudahkan”Ungkapnya.
Sementara untuk keterampilan yang lain juga mulai diminati seperti, mekanik ,menjahit, pertukangan ,procesing pembuatan makanan, tekhnik listrik dan tata rias.
Dari hal tersebutlah, rencana besar Disnaker Kabupaten Lamongan bakal memperbanyak pelatihan kerja yang berbasis pada keterampilan masyarakat dengan tetap memperhatikan potensi daerah dengaan anggaran dananya 2 Miliar.
“Dengan anggaran 2 Miliar ,rencananya di tahun 2017 mendatang akan kita perbanyak ke pelatihan kerja yang berbasis masyarakat dengan tetap memperhatikan pelotensi daerah, karena potensi daerah di lamongan dengan hasil pertanian dan perikanan, hal inilah yang coba kita maksimalkan.Misalnya, soal pemgelolahan ikan yang sudah kita ketahui sudah ada yang bisa mengelolah ikan yang berhasil diolah menjadi kecap”Beber Chusnul.
Bahkan,pihak Disnaker juga mengaku sudah menyiapkan Instruktur husus yang mempunyai kompetensi dan memiliki perusahaan sendiri (home industri).
“Upaya disnaker terus melakukan terobosan – terobosan yang sudah kita rencanakan. instruktur yang memiliki kompetensi dan sudah memiliki usaha sendiri telah kita siapkan”Tambah Chusnul.
Dia berharap masyarakat nantinya dapat mengikuti pelatihan kerja di tahun depan dengan penuh disiplin sehingga kreatif dan inovatif dapat terwujud dan tidak lain juga untuk menekan angka pengangguran.
“Butuh kerjasama semua pihak dalam hal ini, antara pemerintah dan masyarakat. serta,bagi siapa saja yang mengikuti pelatihan harus disiplin dengan tetap kreatif dan inovatif”Harapnya. [Mb9]

Tags: