Disnakertrans Malang Ajukan Tambahan Kuota Program Transmigrasi

Foto: ilustrasi TKI

Malang, Bhirawa
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Malang mengajukan tambahan kuota untuk pemberangkatan program transmigrasi dari kabupaten itu ke daerah tujuan, mengingat minat warga daerah itu yang cukup besar.
Kepala Disnakertrans Kabupaten Malang Yoyok Wardoyo, Selasa, mengemukakan tingginya animo warga Kabupaten Malang untuk mengikuti program transmigrasi masih terkendala kuota yang diberikan dari pemerintah pusat. “Kuota untuk Kabupaten Malang pada 2017 hanya dua hingga tiga kepala keluarga (KK),” katanya Selasa (9/1) di Malang, Jatim.
Karena kuotanya hanya 2-3 KK, lanjutnya, pada 2017 Kabupaten Malang hanya memberangkatkan 3 KK ke daerah transmigrasi di Palembang (Sumsel). Padahal, pihaknya telah melatih dan membekali keterampilan kepada 10 KK agar bisa mengikuti program transmigrasi.
Dengan adanya pembatasan kuota hanya 3 KK pada 2017 tersebut, katanya, otomatis 7 KK lain yang sudah mengikuti pembekalan dan pelatihan keterampilan masuk dalam daftar tunggu program transmigrasi 2018.
Sementara pada 2016, Disnakertrans memberangkatkan 10 KK ke Palembang karena ada limpahan dari daerah lain yang warganya nihil program transmigrasi.
Pada tahun 2017, Kabupaten Malang tidak mendapatkan limpahan kuota dari daerah lain, sehingga hanya 3 KK yang diberangkatkan. “Harapan kami, tahun ini Kabupaten Malang mendapatkan kuota lebih banyak dari tahun lalu, bahkan ada limpahan kuota dari daerah lain agar calon transmigran yang sudah mengikuti pelatihan bisa berangkat seluruhnya,” ujarnya.
Transmigrasi merupakan program pemerintah pusat yang didanai APBN. Pembagian kuota transmigrasi disesuaikan dengan kemampuan anggaran dan ketersediaan lahan serta rumah dan kelengkapannya yang disiapkan di lokasi tujuan.
Pemkab Malang hanya bertugas mempersiapkan dan membekali warga yang akan ikut program transmigrasi dengan keterampilan sesuai kemampuan dan bakat yang dimiliki dengan menggunakan APBD.
“Selain memberikan pembekalan, kami juga akan melakukan pemantauan terhadap warga Kabupaten Malang di lokasi transmigrasi,” katanya.
Jika di lokasi transmigrasi ada yang kurang sukses, kata Yoyok, yang bersangkutan akan diberikan bantuan pembinaan kembali. “Alhamdulillah, hingga saat ini berdasar peninjauan dan evaluasi yang kami lakukan, seluruh transmigran asal Kabupaten Malang berhasil semua. Mereka sudah bisa berkembang, bahkan lebih maju di tempat transmigrasi,” ucapnya. [ant]

Tags: