Disnakertransduk Terima Bantuan Ambulan Dari Bank Jatim

Kepala Disnakertransduk Jatim, Dr H Sukardo bersama Direktur Utama Bank Jatim, R Soeroso berfoto bersama dengan jajaran Disnakertransduk dan Bank Jatim usai penyerahan CSR berupa bantuan satu unit ambulan.

Kepala Disnakertransduk Jatim, Dr H Sukardo bersama Direktur Utama Bank Jatim, R Soeroso berfoto bersama dengan jajaran Disnakertransduk dan Bank Jatim usai penyerahan CSR berupa bantuan satu unit ambulan.

Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur
Pemprov, Bhirawa
Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jawa Timur kini menyediakan dua unit ambulan yang siap mengantarkan secara gratis para TKI baik yang meninggal maupun sakit dari bandara ke rumah duka. Ambulan itu untuk meringankan beban dari keluarga korban yang sedang mengalami musibah.
Adalah satu dari dua ambulan tersebut merupakan bantuan CSR (corporate social responbility) dari Bank Jatim yang diserahkan langsung Direktur Utama Bank Jatim, R Soeroso kepada Kadisnakertransduk Jatim, Dr H Sukardo MSi.
“Sebelumnya kami hanya punya satu ambulan, tapi hari ini dapat bantuan dari Bank Jatim sehingga total ada dua ambulan. Kalau melihat jumlah  korban, idealnya kami memiliki minimal empat ambulan,” kata Kepala Disnakertransduk Dr H Sukardo usai menerima bantuan ambulan dari Bank Jatim di kantornya, Senin (29/8).
Dikatakannya, tiap bulan sebanyak 20 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Jawa Timur tercatat meninggal di luar negeri. Mereka yang meninggal mayoritas mengalami kecelakaan kerja serta akibat menderita sakit. “Belum lagi kalau ada kecelakaan seperti tenggelamnya Perayu Kayu Johor Baru kemarin jumlah korbannya bisa belasan orang dalam sehari,” katanya.
Sukardo mengatakan, banyaknya jumlah TKI yang meninggal biasanya membuat Disnakertransduk juga terpaksa harus menyewa ambulan dari beberapa rumah sakit untuk membantu meringankan beban keluarga korban. Apalagi mayoritas TKI yang meninggal akibat kecelakaan kerja merupakan TKI dari jalur ilegal.
“Kalau jalurnya legal biasanya seluruh transportasi sudah ditanggung dan dapat asuransi. Tapi rata-rata yang mengalami kecelakaan kerja dan meninggal ini yang ilegal,” katanya.
Sementara itu, dari catatan Disnakertransduk Jawa Timur, jumlah TKI yang saat ini mencapai 175 ribu orang dengan sebaran terbanyak ada di Hongkong, Taiwan, Malaysia, Singapura dan Arab Saudi.
Sebelumnya dalam apel pagi Disnakertransduk Jatim, Sukardo juga memaparkan, progress dalam mengurangi pengangguran di Jatim, berbagai upaya ditempuh Disnakertransduk Jatim. Diantaranya telah dilakukan dengan pengiriman tenaga kerja antar antar daerah (AKAD), antar kerja lokal (Akal) dan antar kerja negara (Akan) ke beberapa provinsi dan TKI ke luar negeri mencapai 345 ribu jiwa.
Selain itu, pihaknya juga melangsungkan  Pengawasan TKA IMTA (Tenaga Kerja Asing – Izin Mempekerjakan Tenaga Asing). Disnakertransduk juga melakukan pelatihan tenaga kerja terampil dengan target pada tahun 2016 sebanyak 19,500 orang dan pelatihan korban PHK 1000 orang dari jumlah tenaga kerja ter PHK sebanyak 7.550 orang pada tahun 2015 dan 3200 orang pada tahun 2016.
Disnakertransduk Jatim juga telah melangsungkan sosialisasi pengawasan TKI deportasi pada tahun 2015 sebanyak 6450 orang, tahun 2016 dari Januari-Agustus sebanyak 3600 orang. TKI tersebut diberikan sosialisasi pentingnya untuk melengkapi dokumen resmi dan diperlukan ketrampilan dan keahlian.
Pelatihan berbasis kompetensi dan sertifikasi juga dilakukan dalam masa menghadapi persaingan global atau masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) dengan melubernya tenaga kerja asing. Selain itu, Disnakertransduk tetap melakukan pengiriman tenaga kerja ke Jepang sampai saat ini sebanyak 780 orang dengan masa kerja kontrak tiga tahun.
Berkaitan dengan bantuan ambulan, Dirut Bank Jatim, R Soeroso menyampaikan terimakasih kerjasama yang telah dijalin bersama dengan Disnakertransduk Jatim. “Bank Jatim tidak akan bisa sebesar saat ini, jika tanpa ada dukungan dari Pemprov Jatim yang selalu memberikan kepercayaan,” katanya.
Dikatakannya, Bank Jatim juga telah menyalurkan CSR-nya diberbagai bidang, diantaranya bidang peduli pendidikan,  kebudayaan, kesehatan, dan sosial. “Sehingga total CSR yang disalurkan mencapai Rp 6,7 miliar,” ujarnya yang juga melaporkan Juli 2016 pada year on year, total asset Bank Jatim sudah mencapai Rp 50,79 T.

Resmikan Sekretariat DWP Disnakertransduk Jatim
Usai menerima bantuan ambulan dari Bank Jatim, Kepala Disnakertransduk Jatim, Dr H Sukardo bersama dengan Dirut Bank Jatim meresmikan kantor Sekretariat Dharma Wanita Persatuan Disnakertransduk Jatim yang berlokasi di perkantoran Disnakertransduk Jatim.
Dalam kesempatan itu, Sukardo melangsungkan pemotongan tumpeng yang diserahkan pada Ketua DWP Disnakertransduk Jatim dan selanjutnya diberikan juga pada Dirut Bank Jatim, R Soeroso.
Dikatakan Sukardo, kalau kegiatan DWP Disnakertransduk Jatim tetap aktif dengan berbagai kegiatan, diantaranya seperti adanya kegiatan koperasi ibu-ibu anjangsana ke 16 UPT Pelatihan Kerja dalam rangka pembinaan motivasi  untuk memotivasi ibu-ibu DWP se Jatim dengan membuka koperasi dengan produk pameran hasil olahan makanan dan hasil pelatihan produksi batik. Selain itu juga ada kegiatan lainnya seperti arisan, baktisosial, hingga santunan bingkisan yatim piatu 150 anak. [rac]

Tags: