Disparta Beri ‘Bantuan Nafas’ Seniman Terdampak Pandemi di Kota Batu

Dengan difasilitasi Disparta, para seniman Kota Batu akan bisa kembali manggung pada bulan Agustus depan

Kota Batu,Bhirawa
Para seniman Kota Batu mendapatkan ‘bantuan nafas’ setelah ‘tak bisa bergerak’ selama lebih dari empat bulan akibat terdampak covid-19. Bantuan napas ini diberikan Pemerintah Kota Batu melalui Dinas Pariwisata (Disparta) dengan memberikan kesempatan untuk menggelar pertunjukkan panggung pada Agustus 2020.

Disparta akan memfasilitasi para pelaku seni untuk berkegiatan di masa pandemi Covid-19. Begitu juga untuk regulasinya, Dinas Pariwisata akan memverifikasi kesiapan rencana pagelaran seni kebudayaan tersebut.

“Artinya, nanti setiap akan ada kegiatan pelaku seni harus melalui kami (Disparta). Terutama kegiatan yang berskala besar, baik bagi pelaku seni dan juga penonton,” ujar

Kadisparta Batu, Arief Asshidiq, Jumat (24/7). Untuk itu Disparta akan segera menggelar pertemuan dengan seluruh seniman dan budayawan di kota ini.
Sebelumnya, Disparta telah menggelar simulasi pertunjukan kesenian di Panggung Sendra Tari yang ada di Kelurahan Sisir. Dalam simulasi tersebut ditampilkan Kesenian Reog dari Sanggar Satwika Tungga Wisti, Desa Sumberejo, Kecamatan Batu, Kota Batu.

Diketahui, sejak pandemi Covid-19, para pelaku seni dan kebudayaan di Batu tak memiliki kegiatan panggung sama sekali. Hampir selama lima bulan mereka libur dari aktivitas. Dan dengan dibukanya kembali acara panggung kesenian dan kebudayaan, diharapkan bisa kembali ‘memberi napas’ kepada para seniman.

Namun demikian, karena kondisi saat ini masih dalam masa pandemi, maka dalam setiap pertunjukkan harus tetap menerapkan protokol kesehatan. Dan hal ini menjadi perhatian serius oleh Disparta agar setiap panggung pertunjukkan yang digelar tak menjadi ajang penyebaran covid-19.

Kepala Dinas Pariwisata Batu, Arif As Sidiq mengatakan, hal itu menjadi perhatian serius Pemkot Batu agar para pelaku seni dan kebudayaan bisa menerapkannya dengan baik.

“Setelah digelarnya simulasi penampilan kesenian di Sendra Tari Sisir, para pelaku seni sudah diperbolehkan untuk tampil. Tentunya dengan beberapa syarat seperti menerapkan protokol kesehatan meliputi penggunaan masker, pelindung wajah dan menjaga jarak,” jelas Arif.

Hal senada juga disampaikan salah satu seniman di Kota Batu, Sujopo Sumarah Purbo. Ia berharap para pelaku seni dan kebudayaan juga bisa memanfaatkan peluang ini dengan baik.

“Penerapan protokol kesehatan juga begitu sangat penting karena pagelaran seni dan kebudayaan identik dengan keramaian,” ujar Sujopo.(nas)

Tags: