Disparta Gairahkan Kembali Semangat Seni di Kota Batu

Kadisparta, Arief Asshidiq (jaket hitam) saat meninjau kondisi kios di depan GK sebelum dilakukan perbaikan, Jumat (20/11).

Kota Batu,Bhirawa.
Pemerintah Kota Batu melalui Dinas Pariwisata (Disparta) berusaha lebih menghidupkan kembali kesenian di kota ini. Karena itu Disparta memberikan ‘ruang gerak’ kepada para seniman untuk berapresiasi seni. Salah satu langkah yang diambil dengan mengoptimalkan keberadaan Gedung Kesenian (GK) Kota Batu yang sempat mengalami ‘mati suri’.

Kadisparta Pemkot Batu, Arief Asshidiq mengatakan di sisa tahun 2020 ini tidak ada proyek ataupun anggaran perbaikan Gedung Kesenian. Namun pihaknya berinisiatif mengadakan

‘kerja bakti’ untuk memperbaiki kerusakan- kerusakan yang ada. “Belum ada anggaran yang berasal dari APBD. Karena itu kita berinisiatif memanfaatkan dana CSR dari hotel- hotel yang banyak terdapat di Kota Batu, terutama hotel di sekitar Gedung Kesenian,”ujar Arief, Jumat (20/11).

Sebagai langkah awal, kata Kadisparta, pihaknya akan melakukan perbaikan teradap pertokoan (kios) yang berada di bagian depan GK. Ada tujuah kios yang berfungsi sebagai media untuk menjajakan barang- barang seni hasil kreativitas seniman Kota Batu. Kios ini mengalami kerusakan parah di bagian atap sejak mengalami kebakaran sekitar lima tahun yang lalu.

“Dengan diperbaikinya kios GK ini diharapkan para seniman Kota Batu bisa kembali menjual barang- barang seni yang dibuatnya,”tambah Arief. Baru setelah itu pada tahun depan dilakukan perbaikan pada atap plafon dari bangunan utama GK yang juga mulai rapuh dan rusak.

Terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penilitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kota Batu, Susetya Herawan menjelaskan jika sebenarnya rehab GK sudah masuk dalam 10 program prioritas. Namun mengalami kendala dengan adanya pandemi Covid-19.

“Adanya pandemi mengharuskan tiap OPD di Pemkot Batu melakukan realokasi. Tercatat ada penundaan pada 10 program prioritas, salah satunya rehab gedung kesenian ini,” jelas Herawan.

Ia menargetkan jika rehab bisa dilaksanakan pada tahun 2021. Program rehab GK tidak bisa dipaksakan untuk tetap dilaksanakan di tahun ini. Apalagi sekarang sudah memasuki sepuluh hari terakhir di bulan November. Padahal program yang dimiliki Pemkot memiliki batas penggunaan APBD hingga 23 Desember 2020 saja.

“Tidak mungkin program perbaikan ini dipaksakan. Karena jika dipaksakan jelas program tersebut tidak bisa berjalan maksimal,”pungkasnya.(nas)

Tags: