Dispendik Berikan Pembinaan Sekolah Ramah Anak SMP

Pembinaan sekolah ramah anak SMP. [wiwit agus pribadi]

Probolinggo, Bhirawa
Dalam rangka pembinaan siswa dan pembangunan karakter SMP, Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo memberikan pembinaan Sekolah Ramah Anak (SRA) SMP se-Kabupaten Probolinggo, Senin hingga Kamis (23-26/11).
Pembinaan digelar di Aula Dispendik Kabupaten Probolinggo diikuti 200 orang Kepala SMP Negeri / Swasta se-Kabupaten Probolinggo yang terbagi dalam empat gelombang. Setiap gelombang diikuti 50 orang peserta dengan menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) secara ketat.
Selama pembinaan, para Kepala SMP Negeri / Swasta se-Kabupaten Probolinggo ini mendapatkan materi dari narasumber, yang berasal dari Tim SRA Kabupaten Probolinggo dan Pengawas SMP Dispendik Kabupaten Probolinggo.
“Pembinaan SRA SMP ini bertujuan memberikan wawasan dan pemahaman konsep Program SRA, sehingga Sekolah Ramah Anak pada satuan pendidikan SMP Negeri / Swasta di Kabupaten Probolinggo dapat terwujud,” ungkap Kasi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMP Dispendik Kabupaten Probolinggo Nurul Yaqin, Selasa (24/11) .
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan SMP Dispendik Kabupaten Probolinggo, Fakhrurrozi mengungkapkan, kegiatan ini diharapkan ada komitmen bersama antar warga sekolah untuk memenuhi, menjamin dan melindungi hak anak, mampu mengembangkan minat, bakat dan kemampuan anak.
“Menyiapkan anak untuk bertanggung jawab kepada kehidupan yang toleran, saling menghormati dan bekerja sama untuk kemajuan dan semangat perdamaian sehingga tidak hanya melahirkan generasi yang cerdas secara intelektual, namun juga melahirkan lahir yang cerdas dan spiritual di Kabupaten Probolinggo,” ungkanya.
Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo, Fathur Rozi mengatakan, pembinaan SRA ini merupakan langkah awal pengendalian internal sekolah, dan upaya warga sekolah dalam mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang efektif, efisien, sistematis dan berkesinambungan sehingga seluruh peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya.
“Diharapkan dapat mewujudkan dirinya dalam kekuatan spiritual keagamaan yang tinggi, kecerdasan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia dan keterampilan yang akan berguna baik bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara,” katanya.
Dalam pembinaan ini Fathur Rozi berpesan, agar kegiatan ini ada tindaklanjut berupa penerapan Program SRA di satuan pendidikan SMP Negeri / Swasta se-Kabupaten Probolinggo. Dimana seluruh warga sekolah dalam penerapan SRA dan mengembangkan SRA, agar berpedoman pada Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 08 tahun 2014 Tentang Kebijakan SRA.
“Harapannya dengan terwujudnya SRA menjadi indikator pengembangan Kabupaten / Kota Layak Anak dapat mewujudkan Kabupaten Probolinggo sebagai Kabupaten Layak Anak. Sekaligus Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo memberikan Bimbingan Teknis (Bimtek) penilaian Kurikulum 2013 pendidikan kesetaraan di ruang pertemuan SDN Kedungdalem II Kecamatan Dringu, selama empat hari,” paparnya.
Kegiatan ini diikuti 90 orang tutor dari 30 PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) di Kabupaten Probolinggo yang dibagi dalam tiga hari. Hari pertama diikuti 30 orang tutor pendidikan kesetaraan Paket A, hari kedua diikuti 30 orang tutor pendidikan kesetaraan Paket B, dan hari ketiga diikuti 30 orang tutor pendidikan kesetaraan Paket C.
Setiap harinya para tutor mendapatkan materi tentang penilaian sikap (KI-1), penilaian pengetahuan (KI-3), penilaian ketrampilan (KI-4), pengenalan aplikasi e-raport, pembuatan instrument penilaian, pemberdayaan dan keterampilan serta praktek pengisian e-raport oleh Pamong Belajar dari SKB Kraksaan. Selain itu juga ada narasumber yang merupakan Pamong Belajar SKB Gudo Kabupaten Jombang. Pamong belajar ini sudah professional di tingkat nasional berkaitan dengan kurikulum dan penilaian.
Kasi Kurikulum dan Penilaian PAUD, PNF Yuli Agus mengatakan, pembinaan bertujuan agar para tutor PKBM di Kabupaten Probolinggo mampu menerapkan Kurikulum 2013 sesuai harapan, untuk meningkatkan standard an mutu pendidikan kesetaraan. Juga untuk meningkatkan SDM dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari – hari, serta untuk mengolah keterampilan skill masing – masing warga belajar supaya bisa mandiri dalam mencari ekonomi.
Yuli Agus berharap, ke depan para tutor PKBM di Kabupaten Probolinggo mampu menerapkan di PKBM masing-masing dengan baik. ”Sekaligus mampu mengembangkan penerapan Kurikulum 2013 dengan baik,” tambahnya. [wap]

Tags: