Dispendik dan Forum PNSTK Sosialisasikan Aplikasi SIKePPO

Dispendik dan Forum PNSTK sosialisasikan aplikasi SIKePPO. [wiwit agus pribadi]

Probolinggo, Bhirawa
Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan Forum Pegawai Negeri Sipil Taman Kanak-kanak (Forum PNSTK) Kabupaten Probolinggo, memberikan sosialisasi aplikasi Sistem Informasi Kinerja Pegawai Pemerintah Kabupaten Probolinggo (SIKePPO) bagi PNS TK se-Kabupaten Probolinggo.
Sosialisasi digelar dua gelombang di dua tempat berbeda. Di wilayah timur dilaksanakan di TK Negeri Pembina 1 Kraksaan dengan 48 orang peserta dari 11 kecamatan, sedangkan di wilayah barat dilaksanakan di TK Negeri Pembina Sumberasih dengan 43 orang peserta dari 13 kecamatan. Dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dispendik Kabupaten Probolinggo, Yunita Nur Laili, Minggu (4/4) kemarin.
Pembukaan dihadiri Ketua Forum PNSTK Kabupaten Probolinggo, Suwandi, Koordinator Wilayah (Korwil) Bidang Pendidikan Kecamatan Kraksaan Sofiah Hastuti, Pengawas TK Kecamatan Kraksaan Pulyani serta narasumber dari Dispendik Kabupaten Probolinggo.
Menurut Suwandi, sosialisasi aplikasi SIKePPO ini berkaitan dengan pekerjaan para ASN di Kabupaten Probolinggo. Yakni penilaian kinerja untuk para guru ASN melalui aplikasi SIKePPO. Diharapkan para guru PNS TK bisa memahami dan bisa mengerjakan dengan baik untuk memasukkan kinerjanya melalui aplikasi SIKePPO. Agar mereka dapat meningkatkan kemampuannya. Sehingga para guru PNS TK di Kabupaten Probolinggo bisa mengerjakan dengan mudah aktifitas hariannya.
“Mudah – mudahan setelah mengikuti sosialisasi para guru PNS TK di Kabupaten Probolinggo bisa dengan mudah memasukkan kinerjanya melalui aplikasi SIKePPO,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dispendik Kabupaten Probolinggo, Yunita Nur Laili mengatakan, sosialisasi aplikasi SIKePPO ini merekam terkait kinerja harian PNS TK. Disitu mencatumkan kinerja mulai dari pagi sampai sore dan merekam semua kegiatan yang dilakukan dengan tujuan meningkatkan disiplin PNS, khususnya dalam hal ini kinerja PNS TK.
Yunita memberikan apresiasi dan penghargaan atas antusiasme Forum PNSTK Kabupaten Probolinggo yang mampu mewadahi kegelisahan atau ketidakmampuan PNS di lingkungan TK. Dengan kegiatan ini, para PNS TK bisa diskusi terkait cara pengisian aplikasi SIKePPO dan kesulitan yang dihadapi dalam pengisian SIKePPO.
“Semoga sosialisasi aplikasi SIKePPO ini bisa menambah semangat para PNS TK di, nantinya pengisian kinerja pegawai melalui aplikasi SIKePPO di lingkungan PNSTK dan di lingkungan Dinas Pendidikan bisa berjalan dengan lancer,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dispendik, Fatrur Rozi menjelaskan, uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dilakukan pada 121 lembaga pendidikan di Kabupaten Probolinggo dengan rincian 72 lembaga SD dan 49 lembaga SMP. Meskipun jumlah siswa yang masuk hanya 30% dari total satu Rombongan Belajar (Rombel).
“Berdasarkan hasil monitoring, evaluasi dan kunjungan tentang uji coba PTM, Alhamdulillah Protokol Kesehatan (Prokes) sudah dilaksanakan dengan baik. Semuanya tertib mulai dari penggunaan masker, cuci tangan sampai jaga jarak. Karena memang peserta didik itu hanya masuk 30% dari total satu rombelnya,” kata Fathur Rozi.
Menurut Rozi, ada beberapa pertimbangan utama lembaga yang melakukan uji coba pembelajaran tatap muka. Pertama, zonanya sudah harus zona hijau, zona kuning juga memungkinkan karena sesuai dengan keputusan 4 menteri boleh untuk dilakukan pembelajaran tatap muka.
“Kedua yang tidak kalah pentingnya adalah kesiapan sekolah mulai dari ketersediaan sanitasi, sarana mencuci tangan, toilet yang bersih serta akses ke tempat pusat kegiatan belajar mudah. Disamping itu, namanya uji coba tidak mungkin semua lembaga,” jelasnya.
Rozi menerangkan, targetnya satu hingga dua pekan ke depan uji coba PTM akan dievaluasi. Untuk pembukaan semua lembaga masih belum ada rencana karena sebentar lagi juga akan masuk ke Bulan Suci Ramadhan.
“Nantinya kalau hasil evaluasinya bagus, maka akan dinaikan kapasitasnya dari 30% menjadi 50% dari total peserta didik dalam satu Rombelnya. Akan banyak hal yang harus dipertimbangkan dan tidak serta merta langsung dibuka. Tetapi pada prinsipnya pada kesiapan sekolah yang prioritas utama tetap kesehatan dan keselamatan peserta didik,” terangnya. [wap]

Tags: