Dispendik Gelar Bimtek Program Hidup Bersih dan Sehat

Dinas Pendidikan bimtek hidup bersih dan sehat. [wiwit agus pribadi]

Probolinggo, Bhirawa
Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Program Hidup Bersih dan Sehat di Aula Dispendik Kabupaten Probolinggo, Selasa (23/2). Kegiatan ini difokuskan kepada lembaga yang sudah memiliki UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) di enam lembaga SD, satu SLB dan tiga Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Probolinggo.
Bentuk dukungan dari SNV untuk School Of Five berupa serangkaian pendekatan dan aktifitas yang bertujuan meningkatkan kesadaran melalui media (komik, video, poster), penguatan dan reward untuk menuju perubahan perilaku.
Menurut Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo, Fathur Rozi, SNV Netherlands Development Organisation adalah lembaga pembangunan non-profit internasional yang mendorong perubahan berkelanjutan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dengan membantu mereka meningkatkan pendapatan dan mengakses layanan dasar.
“Melalai Program HBCC (Higynies and Behaviour Change Coalition) bertujuan memperkuat dan menyesuaikan pesan – pesan promosi Covid 19 di wilayah dampingan, memastikan segmentasi yang sesuai dengan tempat sasaran di sekolah/madrasah, puskesmas, pasar tradisional, terminal dan stasiun,” katanya.
Rozi menjelaskan, SNV merancang program yang bertujuan akhir meningkatkan pengetahuan, motivasi dan kemampuan diri untuk mempraktikkan cuci tangan pakai sabun dan kebersihan lingkungan bagi kelompok sasaran.
“Selain itu, menyesuaikan dan memvalidasi pesan dan kegiatan promosi yang dapat direplikasi oleh mitra lokal (pemerintah daerah, organisasi lokal, komunitas remaja, kelompok representatif) serta didiseminasi oleh pemerintah pusat dan provinsi untuk dampak yang lebih luas,” jelasnya.
Pelatihan guru pada Program Koalisi Komunikasi Perubahan Perilaku di sekolah bertujuan untuk meningkatkan pemahaman guru tentang Program HBCC di sekolah, meningkatkan keterampilan guru UKS/M dalam memfasilitasi Program HBCC di sekolah, serta menyusun rencana tindak lanjut untuk program HBCC di sekolah.
“Kegiatan pelatihan Five Of School ini agar diterapkan di sekolah dengan sasaran siswa sekolah SD dan MI, guru serta keterlibatan orang tua dan mempunyai tujuan akhir meningkatkan pengetahuan, motivasi dan kemampuan diri untuk mempraktikkan cuci tangan pakai sabun dan kebersihan lingkungan bagi kelompok sasaran,” terangnya.
Lebih lanjut, Rozi menerangkan, kegiatan ini akan ditindaklanjuti di sekolah masing – masing antara lain pelatihan dokter cilik, pelatihan petugas kebersihan di sekolah, awareness, comitmrn, award, webinar komite sekolah dan lomba kreatifitas sekolah.
“Mudah – mudahan semua sekolah yang menjadi sasaran program bisa menjalankan proses dengan baik dan lancar, sebagai bentuk dukungan untuk perubahan perilaku dan kebersihan di sekolah dalam upaya tanggap Covid-19 dan pencegahan terhadap penyakit menular lainnya,” harapnya.
Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo sekaligus menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) pembinaan guru Pendamping Khusus Layanan Khusus, diikuti 20 orang guru BK dari 20 lembaga SMP negeri di Kabupaten Probolinggo ini dibuka Kepala Bidang Pembinaan SMP Dispendik Kabupaten Probolinggo, Fakhrurrozi didampingi Kasi Kurikulum dan Penilaian SMP, Sudarsono, serta tiga orang narasumber.
Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo, Fathur Rozi melalui Kepala Bidang Pembinaan SMP, Fakhrurrozi mengatakan, kegiatan ini dilakukan dalam rangka pembinaan guru pendamping khusus layanan khusus.
“Kami menerjemahkan amanah dari Bupati Probolinggo tentang apa sekolah inklusi, maka harus menyiapkan guru untuk mendampingi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang ada di masing – masing wilayah di Kabupaten Probolinggo,” katanya.
Bimtek pembinaan guru pendamping khusus layanan khusus ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan atau wawasan, bagaimana mendampingi ABK di Kabupaten Probolinggo. ”Kewajiban kita adalah melayani ABK bukan di SLB saja, tapi semua sekolah reguler harus bisa menerima ABK yang ingin masuk ke sekolah reguler, itu harus kita layani dengan baik,” jelasnya.
Fakhrurrozi menambahkan kini sekolah regular SMP dan SD negeri/swasta di Kabupaten Probolinggo sebanyak 218 lembaga. Diharapkan nanti semua sekolah regular bisa menerima ABK. Hanya saja karena masih dalam pandemi Covid 19, maka yang bisa mengikuti pembinaan hanya 20 lembaga saja. Tetapi nanti secara periodik semuanya akan mendapatkan pembinaan terkait pendamping khusus layanan khusus,” tegasnya.
Fakhrurrozi berharap, para guru pendamping khusus dari guru BK di sekolah reguler ini mempunyai wawasan yang luas tidak hanya mendampingi anak – anak, karena anak – anak nakal tidak berkebutuhan khusus, tapi lebih kepada perubahan khusus yang secara fisik. [wap]

Tags: