Dispendik Gelar Seleksi Substansi Balon Kepala Sekolah

Fathur Rozi menyematkan tanda Bakal Calon Kepala Sekolah. [wiwit agus pribadi]

Probolinggo, Bhirawa
Pemkab Probolinggo melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) menggelar seleksi substansi Bakal Calon Kepala Sekolah (Bacakasek) di Gedung Diklat Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Probolinggo, Jumat hingga Senin (4-7/12).
Kegiatan yang dibuka dan di tutup Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo, Fathur Rozi, ini diikuti 35 orang peserta terdiri dari 27 orang guru SD dan delapan orang guru SMP. Sebagai narasumber dan asesor Slamet Prihatin selaku Pengawas Dispendik Kabupaten Blitar, Ganif Rojikin selaku Pengawas Dispendik Kabupaten Probolinggo, serta Wiwik Agustin selaku Pengawas Dispendik Kota Probolinggo.
Pembukaan ditandai dengan penyematan tanda peserta dan penyerahan modul secara simbolis ini dihadiri Kepala LPMP (Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan) Provinsi Jawa Timur, Rizqi, serta perwakilan dari LPPKS Surakarta Solo.
Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dispendik Kabupaten Probolinggo, Sunalis Senin (7/12) usai penutupan mengungkapkan, dunia telah memasuki Revolusi Industri 4.0. Yaitu, fenomena yang mengkolaborasikan teknologi siber dan teknologi otomatisasi. Revolusi industri 4.0 ini membawa banyak pengaruh dalam berbagai aspek kehidupan.
“Semua lini berlomba melakukan digitalisasi agar tidak terlindas oleh teknologi yang terus berkembang. Revolusi Industri 4.0 secara fundamental mengakibatkan berubahnya cara manusia berpikir, hidup dan berhubungan satu dengan yang lain. Era ini akan mendisrupsi berbagai aktivitas manusia dalam berbagai bidang, tidak hanya dalam bidang teknologi saja, namun juga bidang yang lain seperti pendidikan, ekonomi, sosial dan politik,” ungkapnya.
Sunalis menjelaskan, adanya pandemi Covid 19 mempercepat Revolusi Industri 4.0. Pelayanan pendidikan yang luas dan merata adalah harapan bersama, namun demikian terdapat kekosongan kepala sekolah baik jenjang SD maupun jenjang SMP.
“Jumlah kekosongan kepala sekolah SD sebanyak 116 orang dan kekosongan kepala sekolah SMP sejumlah sembilan orang. Seleksi ini bertujuan untuk memilih dan memilah calon kepala sekolah yang memiliki potensi dan kompetensi kepemimpinan di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo, dengan pelaksanaan moda Luring atau tatap muka,” tegasnya.
Sementara Kepala LPMP Provinsi Jawa Timur, Rizqi mengharapkan, seluruh Bacakasek ini senantiasa diberikan kesehatan, sehingga bisa mengikuti seleksi substansi Bacakasek selama empat hari.
“Kami berharap karena sudah melalui seleksi yang sangat panjang dan kompleks. Yakni administrasi dan kompetensinya dilihat, serta pengalaman dan pangkat golongan yang ada, mereka semua tidak mempunyai citra jelek. Artinya, tak pernah mendapatkan hukuman disiplin dan tidak menyandang status narapidana dan lain sebagainya. Semoga bisa lolos seleksi untuk memenuhi kekurangan atau kebutuhan kepala sekolah yang ada di Kabupaten Probolinggo,” ujarnya.
Menurut Rizqi, substansi ini adalah pengendali kepemimpinan. Potensi kepemimpinan yang ada setiap individu ini yang nantinya bisa direkomendasikan untuk menjadi kepala sekolah. ”Karena seorang kepala sekolah harus bisa melaksanakan kewirausahaan, manajerial dan supervisi baik kepada pendidik maupun tenaga kependidikan yang lain,” terangnya.
Sedangkan Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo, Fathur Rozi, mengaku bersyukur karena di tengah – tengah pandemi Covid 19 bisa melaksanakan seleksi ini dengan tetap memastikan Protokol Kesehatan (Prokes) dilaksanakan. Dengan jumlah yang ada harapannya mampu menutupi kekurangan kepala sekolah.
“Tentu saya berharap 100% lulus sehingga kekurangan kepala sekolah sudah bisa ditutupi. Namun secara bertahap untuk memenuhi hal ini sehingga tidak ada kepala sekolah yang merangkap,” tuturnya.
Rozi juga menjelaskan, kini masih ada kekurangan kepala sekolah sekitar 116 orang kepala sekolah. Harapannya 31 orang lulus semua dan masih ada stok sebanyak 30 orang yang akan diikutkan diklat. Solusi untuk mengatasi kekurangan kepala sekolah dengan terus mengadakan seleksi administrasi, seleksi substansi dan diklatnya tetapi sesuai dengan kemampuan anggaran yang ada. Namun cara cepat adalah dengan perangkapan kepala sekolah, tetapi itu bukan solusi jangka panjang.
Rozi mengharapkan, semua peserta Bacakasek ini lulus semua, sehingga bisa ikut Diklat dan bisa dikukuhkan sebagai kepala sekolah definitif dan sudah bersertifikat. Harapannya ke depan mereka dapat melaksanakan tugas – tugas kepala sekolah secara profesional. [wap]

Tags: