Dispendik Gresik Gencar Lakukan Pembinaan Sekolah untuk Naikkan Kualitas Pendidikan

Kadispendik Gresik, S Haryanto

Gresik, Bhirawa.
Penilaian layanan pendidikan di Gresik, saat ini dinilai kurang maksimal. Ini terjadi karena kurangnya upaya dalam melayani masyarakat yang umumhya sering berinteraksi dengan sekolah. Dinas pendidikan ( Dispendik ), Turun langsung melakukan pembinaan, dalam rangka peningkatan pelayanan kualitas pendidikan di tingkat sekolah dasar ( SD ).

Menurut Kadispendik Gresik S. Haryanto mengatakan, bahwa solusi dalam mengembangkan sarpras sekolah. Dapat dengan memanfaatkan dana CSR industri sekitar, dan ikut serta dalam program UPZ. Agenda ini diikuti oleh SD negeri dan swasta di wilayah kerja Kecamatan Bungah, Sidayu, Dukun, Ujungpangkah, dan Panceng yang berjumlah 93 SD. Rencananya, pembinaan ini akan mencakup seluruh lembaga pendidikan yang berada dibawah naungan Dispendik.

“Memang kita sadari bersama, kita masih banyak kekurangan. Karena kalau menggantungkan APBN dan APBD saat ini cukup sulit, karena jatahnya agak dikurangi pusat untuk refocusing yang lain.” ujarnya.

Ditambahkan S. Haryanto, berharap agar tidak membuat proses pendidikan kendor. Dan seluruh lini dapat memberikan yang terbaik, sebagai fasilitator pendidikan. Para kepala sekolah, pengawas, dan penilik, ayo coba memberikan pelayanan dari hati. Jangan sampai pilih kasih dan berakibat menelantarkan anak didik kita. Karena kita ini bekerja dalam rangka menjadi fasilitator untuk anak didik kita.

Foto bersama Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, Kadispendik dan para kepala sekolah

Sementara Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mengatakan,
pemerintah masih belum dapat sepenuhnya memberikan bantuan 100 persen. Perlu untuk saling bekerjasama antar pemerintah dan sekolah, sehingga dapat menciptakan inovasi yang menarik dalam meningkatkan kualitas sekolah masing-masing.

“Intinya, harus ada kolaborasi dan sinergi antar instansi pendidikan dan kepala sekolah. Tetap saling belajar satu sama lain dan jangan minder. Yang muda tanya kepada yang senior dan yang senior jangan pelit ilmu.” ujarnya.

Koordinasi menjadi hal yang penting dalam meratakan tingkat pelayanan di sekolah, dan penilaian kedepan akan berbasis sampling. Dimana hanya beberapa sekolah yang dinilai sebagai rujukan, Jadi tidak semua lembaga yang dinilai, tapi hanya beberapa saja. Maka, apabila sekolah yang dijadikan sample dinilai jelek, otomatis sekolah yang lain terkena imbasnya.

“Upaya dalam mensinkronkan dokumen antar sekolah, juga menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Dan 70 persen infrastruktur sekolah di Gresik yang kurang layak. Kedepan bersama jajaran dinas terkait, akan berkolaborasi untuk mengupayakan hal tersebut.” ucapnya. (kim.adv).

Tags: