Dispendik Kabupaten Probolinggo Gelar Akselerasi Pembelajaran Digital

Akselerasi pembelajaran digital Dispendik Kab Probolinggo. [wiwit agus pribadi]

Probolinggo, Bhirawa
Dalam rangka peningkatan kompetensi guru SMP se-Kabupaten Probolinggo, Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo menggelar ekselerasi pembelajaran digital selama lima hari , mulai Senin hingga Jumat (20-24/7).
Pembelajaran digital digelar di Aula Dispendik Kabupaten Probolinggo ini diikuti 100 guru perwakilan 10 Mata Pelajaran (Mapel) jenjang SMP, dari 51 lembaga SMP Negeri dan swasta di Kabupaten Probolinggo. Setiap harinya, kegiatan ini diikuti 20 orang guru dari dua Mapel. Narasumber berasal dari Dispendik Kabupaten Probolinggo dan Pengawas SMP di Kabupaten Probolinggo.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo, Fathur Rozi, Rabu (22/7) pada abad 21 ada empat kompetensi yang harus dimiliki siswa, meliputi berpikir kritis dan menyelesaikan masalah, kreativitas, kemampuan berkomunikasi dan kemampuan untuk bekerja sama.
“Ini bukan bagian dari persaingan, tetapi penguatan pendidikan karakter di sekolah yang harus dapat menumbuhkan karakter siswa untuk dapat berpikir kritis, kreatif, mampu berkomunikasi dan berkolaborasi sehingga mampu bersaing di abad 21,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dispendik Kabupaten Probolinggo, Sunalis mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan meningkatkan kompetensi guru SMP di Kabupaten Probolinggo terutama kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Serta meningkatkan kemampuan guru SMP di Kabupaten Probolinggo dalam memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran.
Sunalis menjelaskan, memasuki tahun ajaran baru di era normal baru pendidikan, tantangan guru tidak menjadi lebih ringan. Sebaliknya, pasca Belajar Dari Rumah (BDR) selama pandemic Covid 19, guru semakin dituntut memiliki kompetensi lebih dari masa normal. Tantangan utama pada era new normal ini adalah tentunya pemaksimalan fungsi teknologi. Pembelajaran daring tidak semudah yang dibayangkan.
“Konsistensi guru untuk terus menggali pengetahuan adalah kuncinya. Online learning bukan diukur dari seberapa banyak teknologi digunakan, tapi efektifitas penggunaannya. Ada banyak aspek online learning yang harus diperhatikan seperti perencanaan pembelajaran, skill presentasi verbal maupun nonverbal serta metode ketika memberikan pertanyaan,” jelasnya.
Guru harus mampu memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk kepentingan pembelajaran maupun pengembangan diri. Komponen guru merupakan salah satu masukan instrumental yang menduduki posisi strategis, terutama tugas guru dalam pengelolaan proses pembelajaran yang bertujuan mengantarkan peserta didik menuju kepada terwujudnya tujuan pendidikan nasional.
Penggunaan TIK menjadi sebuah cara yang efektif dan efisien dalam menyampaikan informasi. Banyak kegiatan dalam pembelajaran yang bisa dilakukan guru dengan bantuan TIK, diantaranya adalah pengembangan sumber belajar, pembuatan rencana pembelajaran, penyampaian bahan ajar, evaluasi pembelajaran hingga pengembangan kompetensi guru.
“Pengintegrasian TIK dalam pembelajaran bukan untuk menggantikan peran guru dalam suatu proses pembelajaran, tetapi sebagai alat yang membantu tercapainya tujuan pembelajaran,” tambahnya. [wap]

Tags: