Dispendikbud Prioritaskan Perbaikan Sekolah Rusak Akibat Bencana

SDN 1 Sumber Argo, Kecamatan Sumbermalang Kabupaten Situbondo kondisinya kini rusak parah dan masuk dalam priortas perbaikan dari Dispendikbud Kabupaten Situbondo. [sawawi]

Situbondo, Bhirawa
Di Kota Santri Situbondo kini tercatat masih banyak sekolah rusak. Namun khusus sekolah rusak akibat bencana alam selama musim penghujan tahun 2021 ini, akan menjadi prioritas utama segera diperbaiki jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kabupaten Situbondo.
Dari data yang ada, sudah ada beberapa sekolah yang rusak berat dan bahkan ada sekolah yang nyaris ambrol terkena dampak bencana seperti angin puting beliung, banjir dan tanah longsor.
Misalnya SDN 1 Sumber Argo, Kecamatan Sumbermalang, Kabupaten Situbondo yang kondisinya memprihatinkan. Sekolah ini kondisinya bahkan nyaris ambrol karena terkena dampak tanah longsor pada awal Februari 2021 lalu. Selain SDN 1 Sumber Argo, Dispendikbud Kabupaten Situbondo akan mendata sekolah sekolah lain yang kondisi kerusakannya sama.
“Ya Tim Dispendikbud bersama OPD terkait masih melakukan pendataan,” jelas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Situbondo, Akhmad Djunaidi Rabu (3/3).
Mantan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Situbondo itu mengatakan, dirinya sudah melaporkan empat sekolah yang rusak akibat bencana alam tahun 2021 ini. Proses perbaikan sekolah itu, papar Djunaidi, tentu akan menjadi prioritas utama karena bisa dianggarkan dengan menggunakan dana darurat di Pemkab Situbondo.
“Semua itu sudah kami laporkan dan tampaknya langsung ditindak lanjuti oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD); Dinas Sosial (Dinsos) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Situbondo,” beber Djunaidi.
Menurut Djunaidi, khusus untuk proses perbaikan akan menjadi kewenangan penuh Bupati Situbondo beserta Tim Anggaran (TA) Pemkab Situbondo. Mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Situbondo itu menerangkan, untuk masalah kerusakan infrastruktur akibat bencana alam, ada beberapa pihak yang dilibatkan di dalamnya.
“Misalnya saja seperti sekolah yang nyaris ambrol karena longsor, maka kewenangan teknis berada di bawah naungan Dinas PUPR. Karena nanti tangkisnya juga akan diperbaiki,” kupas Djunaidi.
Djunaidi kembali menuturkan, khusus untuk sekolah swasta di Kabupaten Situbondo yang ambruk akibat bencana alam, selanjutnya akan didata dan menjadi tanggung jawab penuh pihak yayasan. Jika sekolah swasta itu mengajukan bantuan, akan dianggarkan melalui bantuan dana hibah. ”Bisa diambilkan dari dana hibah,” pungkas mantan Camat Kota Situbondo itu. [awi]

Tags: