Dispendukcapil Kab.Blitar Ajukan Anggaran Pembelian Alat Rekam-Cetak

Pegawai Dispendukcapil saat melayani perekaman data pembuatan KTP Elektronik.

Pegawai Dispendukcapil saat melayani perekaman data pembuatan KTP Elektronik.

Kabupaten Blitar, Bhirawa.
Untuk memaksimalkan pelayanan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Blitar ajukan anggaran untuk pembelian alat pembuatan Tanda Penduduk elektronik (KTP-el) pada APBD 2017.
Pasalnya, alat cetak dan rekam KTP-el yang ada (Alat rekam,cetak,fingerprint,server,komputer dan tustel), banyak yang tidak layak pakai sehingga tidak mampu menunjang kinerja pembuatan KTP-el.
Dikatakan Kepala Dispendukcapil Kabupaten Blitar, Eko Budi Winarso mengatakan, sebenarnya saat ini peralatan yang dimiliki sudah cukup dengan kebutuhan, yakni kantornya dan masing-masing kecamatan memiliki dua set alat pembuatan KTP-el. Namun, peralatan pembuatan KTP-el tersebut sudah tidak sesuai dengan beban kerja. Artinya, peralatan yang ada tidak bisa melayani atau membuat KTP-el yang jumlahnya mencapai puluhan ribu, dalam waktu cepat.
“Karena ada peralatan yang ada sering menjadi kendala dalam pembuatan KTP-el,” kata Eko Budi Winarso. Lanjut Eko Budi Winarso, hal itu terjadi karena sebagian besar peralatan tersebut banyak yang rusak, misalnya dari dua set satu diantaranya rusak sehingga pihaknya terpaksa mengkanibal. Akibatnya, banyak alat yang tidak terpakai, kondisi tersebut berdampak pada jumlah peralatan yang dimiliki menjadi berkurang.
“Karena jumlah peralatan berkurang maka berdampak pada kinerja dalam pembuatan KTP-el,” jelasnya.
Menurut dia, rusaknya peralatan KTP-el tersebut disebabkan banyak faktor. Di antaranya, seringnya digunakan untuk merekam dan mencetak KTP-el dan usia peralatan sudah usang. Sebab, seluruh peralatan pembuatan KTP-el merupakan pengadaan tahun 2012. “Peralatan yang ada tergolong usang karena sudah digunakan empat tahun,” jelasnya.
Untuk itu terkait kondisi peralatan KTP-el banyak yang tidak layak pakai, maka pihaknya mengajukan anggaran untuk pengadaan peralatan tersebut, pada 2017. Sebab, sampai saat ini masih ada sekitar 38 ribu KTP-el yang masih belum dicetak. Terlebih, saat ini pihaknya memiliki slogan Pelayanan Cepat, Cermat dan Ramah.
“Untuk mewujudkan slogan tersebut maka harus ditunjang dengan peralatan yang mumpuni,” pungkasnya. [htn.adv]

Tags: