Disperikan Probolinggo Keluarkan Imbauan Nelayan

Angin kencang membuat Disperikan keluarkan himbauan kepada nelayan Probolinggo.

(Angin Kencang di Probolinggo)

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Cuaca buruk yang berdampak pada wilayah perairan laut Kabupaten Probolinggo membuat Dinas Perikanan (Disperikan) Kabupaten Probolinggo mengeluarka surat peringatan. Surat yang mengabarkan prediksi cuaca angin kencang dan ombak tinggi itu disebar ke tujuh desa Pesisir di Kabupaten Probolinggo. Bahkan terpantau ketinggian ombak bisa mencapai 5 meter.
Hal itu juga sebagai lanjutan antisipasi mencegah kecelakaan Nelayan tidak terulang. Seperti diketahui sebelumnya insiden karamnya Kapal Motor asal Kalibuntu Kota Kraksaan telah memakan korban satu orang tenggelam dan hilang.
Kepala Disperikan Dedy Isfandi, Minggu (12/2) pihaknya telah mengeluarkan surat untuk mengimbau agar nelayan lebih berhati-hati. “Tapi kami tidak melarang. Imbauan itu untuk 7 hari ke depan. Itu mulai kemarin (Selasa, red) kami sebarkan surat imbauan itu melalui kantor Kecamatan kemudian ke desa-desa di pesisir sekitar tujuh desa,” jelasnya.
Menurutnya surat itu didasarkan pada rilis yang diberikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Surabaya. Berdasarkan analisa medan angin kata Dedy pada 06 Februari 2017 terdapat pusat tekanan rendah di Samudera Hindia, sebelah barat Australia.
Adanya tekanan rendah ini menyebabkan peningkatan kecepatan angin hingga mencapai 35 knot (64,82 km/jam) yang termasuk kategori angin kencang. “Dampak angin itu di wilayah perairan laut Kabupaten Probolinggo dan sekitarnya, gelombang laut tinggi hingga mencapai ketinggian 5 meter. Kondisi angin kencang dan gelombang tinggi ini diperkirakan sampai 13 Februari mendatang,” jelas Dedy.
Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Metereologi Klas 1 Juanda, Surabaya, memprediksi angin kencang akan terjadi di semua wilayah Jawa Timur hingga Rabu (23/2) nanti. Perkiraan didasarkan pada analisa medan angin pada 6 Februari yang menunjukkan adanya pusat tekanan rendah (low) di Samudera Hindia, sebelah barat Australia. Kondisi itu mengakibatkan terjadinya peningkatan kecepatan angin hingga 35 knot.
Bahkan pada pukul 13.30 WIB tadi, peningkatan kecepatan angin ini terdeteksi hingga 42 knot, atau setara dengan 80 kilometer per jam. Akibat lainnya, terjadi gelombang tinggi hingga 5 meter di seluruh perairan Jatim. “Saat angin kencang terjadi, perlu diwaspadai hujan dengan intensitas lebat terutama di Jatim bagian utara dan daerah Tapal Kuda, sudah barang tentu itu adah pesisir Probolinggo,” tandas Dedy.
Berkaitan dengan hal itu, dalam pers rilis yang ditanda tangani Kepala BMKG Juanda Albertus Kusbagio, Selasa (7/2), warga Jawa Timut umumnya khususnya Probolinggo diimbau mengurangi aktifitas di luar ruangan.
Warga juga diminta menghindari rumah semi permanen, papan reklame, baliho besar atau pohon besar yang sudah tua/lapuk hingga rawan tumbang. Para pengguna jasa perairan juga diminta memperhatikan informasi dari BMKG terkait dengan perkembangan cuaca. [wap]

Tags: