Disperinaker Pemkab Bojonegoro Sosialisasikan Lowongan Pekerjaan

Kabid Tenaga Kerja dan Transimgrasi, Disperinaker Kabupaten Bojonegoro, Slamet.

Bojonegoro,Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) mencatat pengangguran terbuka diwilayahnya mencapai 41.255 orang per akhir 2020. Dari jumlah tersebut didominasi oleh angkatan kerja lulusan SMA sederajat, SMP sederajat dan sisanya adalah Diploma, Sarjana dan lulusan SD sederajat.

Kepala Bidang Tenaga Kerja dan Transimgrasi, Disperinaker Kabupaten Bojonegoro, Slamet mengatakan, tingginya pengangguran di Bojonegoro pada tahun 2020 disebabkan karena adanya pandemi Covid-19 yang menyebabkan banyak pekerja yang terkena PHK.

“Selain itu, banyaknya pencari kerja yang tidak diimbangi dengan jumlah lowongan pekerjaan juga menyebabkan penangguran di Bojonegoro,” katanya, kemarin (25/3).

Berdasarkan data dari Disperinaker, dari total 41,255 pengangguran, 17,697 diantaranya imbas dari pandemi Covid-19. Sedangkan, 23,588 pengangguran bukan karena imbas covid-19 melainkan salah satu penyebabnya lantaran jumlah angkatan kerja yang banyak.

“Tingkat pengangguran terbuka di Bojonegoro mencapai 5,60 %, dengan rincian jumlah pengangguran dibagi jumlah angkatan kerja yang ada, sedangkan jumlah angka kerja di Bojonegoro mencapai 737,001,” sambungnya.

Dari jumlah pengangguran tersebut, 22.187 (53,79%) berasal dari lulusan SMA sederajat, 7.454 (18,07%) berasal dari lulusan SMP sederajat, 4.569 (11,07%) berasal dari lulusan Diploma, 3.892 (9,43%) dan 3.153 (7,64%) dari lulusan SD sederajat.

Banyaknya angka pengangguran di Bojonegoro menurut SlameT, disebabkan semakin tingginya angka pencari kerja sehingga menimbulkan TPT cenderung naik setiap tahun, banyak perusahaan yang gulung tikar karena Covid 19 ini sehingga menambah jumlah pengangguran atau tenaga kerja yang di PHK dan tingkat kompetensi pencari kerja baru masih rendah untuk berkompetisi pada pasar kerja nasional.

“Disisi lain, meningkatnya jumlah PHK karena kontrak kerja selesai terutama di sektor migas dan kondisi Kabupaten Bojonegoro didominasi Perusahaan Kecil dan Menengah juga menjadi penyebab pengangguran,” imbuhnya.

Untuk menekan hal tersebut, Disperinaker Bojonegoro telah melakukan beebagai upaya, seperti mengadakan pelatihan kepada masyarakat dengan harapan agar timbul Wira Usaha Baru (WUB) yang nantinya bisa menyerap tenaga kerja di sekitar lingkungan, sehingga secara tidak langsung dapat mengurangi jumlah pengangguran yang ada.

Selain itu, juga mengadakan pameran Bursa Kerja / Job Fair, optimalisasi peranan BLK (Balai Latihan Kerja), LPK (Lembaga Pelatihan Kerja), BKK (Bursa Kerja Khusus), P3MI (Perusahaan Penyelenggara Pekerja Migran Indonesia) dan Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta. Serta menjalin kerja sama dengan pihak ketiga (Perusahaan) dengan bersinergi untuk merekrut tenaga kerja dari Bojonegoro.

“Kita juga menciptakan hubungan industrial yang harmonis di setiap perusahaan dan kerja sama kemitraan antar OPD yang menjalankan fungsi sektoral yang ada kaitannya dengan penciptaan lapangan kerja,” jelasnya.

Tak hanya itu, pihak Disperinaker juga melakukan penyebarluasan Informasi Bursa Kerja melalui media elektronik (radio), Papan Pengumuman dan website : www.bojonegorokanir.com instagram, facebook dan twitter.

“Dengan upaya ini kita berharap dapat mengurangi angka pengangguran, memperluas kesempatan kerja, meningkatkan jumlah wirausahawan, menyerap tenaga kerja dan memberdayakan sumber daya yang ada (baik SDM / SDA),” pungkasnya. [bas]

Tags: