Disperindag, Bhirawa
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim menggandeng Perum Bulog menggelar Operasi Pasar (OP) dengan komoditi beras. OP dilakukan mulai Rabu (25/2) dengan penjualan harga Rp 7.300 per kg. OP beras dilakukan secara serentak di 130 titik yang tersebar di 38 kabupaten/kota di Jatim.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Disperindag Jatim Any Mulyandary K, di sela-sela OP di Pasar Wonokromo Surabaya mengatakan OP dilakukan untuk mengendalikan dan menstabilkan harga bahan pokok beras yang akhir-akhir ini terus merangkak naik
Khusus OP bahan pokok beras di Surabaya hanya dipusatkan di pasar-pasar tradisional seperti Pasar Wonokromo, Pasar Pucang, Pasar Tambakrejo dan Pasar Soponyono Rungkut. Sementara di kabupaten/kota akan dilaksanakan satu titik di pasar-pasar tradisional terbesar di daerah tersebut. Dalam pelaksanaan OP setiap titik akan disiapkan beras, masing-masin 3-5 ton setiap hari.
Untuk OP beras disiapkan beras medium berkualitas broken sebesar 15 persen. Artinya, dalam 100 persen beras OP yang pecah cuma 15 persen. Panitia OP menyediakan satu bungkus sak tas plastik beras 5 kg dengan harga cuma Rp 7.300 per kg. Masyarakat yang membeli dibatasi maksimal cuma 10 kg per orang atau 2 sak tidak boleh lebih.
Sementara itu OP di Pasar Wonokromo kemarin langsung diserbu pembeli karena harga beras yang murah dibanding dengan harga di pasaran. Warga rela antri panjang untuk bisa membeli beras yang dijual. Meski antrian panjang warga tetap tertib membeli beras yang sudah dikemas lima kilogram dalam satu tas plastik. Beras yang dijual ini dihargai Rp 7.300 per kilogram. Harga ini jauh lebih murah dibandingkan harga beras di pasaran yang mencapai Rp 9.500 per kg. “Murah berasnya lumayan bagus, ya semoga terus ada,” terang Suwarni, warga pembeli beras.
Sementara itu Kepala Disperdagin Kota Surabaya Widodo Suryantoro membenarkan hingga Rabu kemarin masih terjadi kenaikan harga beras di pasaran di Surabaya. Ia mengatakan, rata-rata kenaikan harga beras di pasar hampir mencapai Rp 1.000 sampai Rp 1.500 per kg. Sesuai instruksi Wali Kota Surabaya, Disperdagin pun menggelar OP bersama Bulog di beberapa wilayah di Surabaya.
Pemkot Surabaya menggelar OP di sepuluh titik di kantor kelurahan hingga 6 Maret, tujuannya untuk mengintervensi harga sembilan bahan pokok (sembako) yang memang mengalami kenaikan harga. ” Karena sembako ini kan komoditi yang fast moving. Memang dibutuhkan masyarakat. Jadi naik sedikit saja, kami sudah intervensi,” ujarnya.
Pihaknya bisa menghentikan operasi pasar selama harga di pasaran sudah stabil. “Jangankan naik Rp 1.000, kenaikan Rp 500 saja kita lakukan intervensi pasar dengan menggelar operasi pasar. Dan sasarannya masyarakat menengah ke bawah,” tambahnya.
Selain beras, dalam OP Pemkot Surabaya juga menyediakan bahan pokok lainnya yang harganya lebih murah dibandingkan harga pasar. Antara lain gula pasir, minyak goreng, mentega, telur. ” Saat OP harga yang dipatok turun antara Rp 1.000 sampai Rp 1.500 per komoditas,” imbuhnya. [geh,ma]
Jadwal Operasi Pasar Pemkot Surabaya
Tanggal Tempat
23 Februari Kelurahan Siwalankerto
24 Februari Kelurahan Bulak Banteng
25 Februari Kelurahan Tambak Wedi
26 Februari Kelurahan Sidotopo
27 Februari Kelurahan Sukolilo
2 Maret Kelurahan Wonokusumo
3 Maret Kelurahan Pakal
4 Maret Kelurahan Gebang Keputih
5 Maret Kelurahan Pacar Kembang
6 Maret Kelurahan Simomulyo
Sumber : Disperindag Kota Surabaya