Disperindag Kediri Antisipasi Peredaran Saus Berbahaya

Disperindag Kediri saat melakukan sidak di beberapa pasar tradisional.

Disperindag Kediri saat melakukan sidak di beberapa pasar tradisional.

Kab Kediri, Bhirawa
Maraknya Saos berbahaya yang ada di Wilayah Jawa Barat, membuat Pemkab Kediri melakukan langkah antisipasi, pihak  Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab Kediri melakukan sidak dibeberapa pasar tradisional.
Sasaran Inspeksi Mendadak ini adalah saos polosan yang tidak dilengkapi merk dan izin dari Badan Pengawasan Obat-obata dan makanan yang ada di pasar tradisioanal maupun modern
Tak hanya itu, dalam sidak petugas juga memeriksa saos yang berasal dari daerah Bandung Jawa Barat yang beberapa wkatu lalu ditemukan saos yang memiliki akndungan berbahaya yang ditarik peredarannya oleh dinas terkait, diantaranya merk Sinar Sari, Unggul sari dan Indosari
Kabid Perdagagan Disperindag Pemkab Kediri, Zainuri mengatakan kegiatan ini adalah langkah awal mengantisipasi merebaknya saos yang memiliki kandungan yang berbahaya bagi tubuh manusia
“Karena kita tahu banyak konsumen yang mengabaikan kualitas saus saat mengomsumsinya, sehingga dapat menggangu kesehatan tubuh” kata Zaenuru di sela-sela sidak. Selasa (3/2)
Menurutnya, meski dalam sidak tidak menemukan saos yang memiliki kandungan bebahaya, petugas tak mau kecolongan,  mereka mengambil sejumlah saos untuk diujikan laboratorium “ Ini untuk mengetahui kadar dan kandungan saus yang diperjual belikan di pasar tradisional maupun modern di Kabupaten Kediri” tandasnya
Dan rencananya petugas akan terus melakukan pengawasan terhadap sejumlah pasar di Kabuapten Kediri hingga beberapa hari kedepan.

Relokasi Pasar
Sementara itu Pedagang sayur akan yang berada di pasar sayur pare akan mulai dipindahkan pada pertengahan maret mendatang. Kepala Bagian Humas Pemkab Kediri Haris Setiawan mengatakan jika saat ini pihak pemkab sudah mulai membahas pedagang-pedagang yang akan masuk dalam pasar baru yang berlokasi di Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare itu
“Rencananya para pedagang akan mulai dipindahkan pada minggu kedua bulan maret mendatang, kita sudah melakukan pendataan siapa saja pegagang yang masuk ke pasar induk ini” kata Haris pada Bhirawa
Haris menjelaskan dalam pasar tersebut, ada sekitar 200 lapak yang ada di Pasar Induk ini, diantaranya 192 los dan 8 warung, nantinya hanya pedagang grosir dan pedagang sedang yang akan menempati pasar tersebut, dan saat ini pembangunan sudah selesai, sehingga secepatnya dapat difungsikan secara maksimal
“Sedangkan untuk pasar lama akan diperbaiki untuk dijadikan pasar semi modern, seperti pasar dalam pasar paing, sehingga kebersihan dapat terjaga” terang Haris. Selasa (3/2). [van]

Tags: