Disperindag Kediri Temukan Elpiji Subsidi di Restoran

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Kediri, Bhirawa
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi (Disperindagtamben) Kota Kediri akhirnya menemukan salah satu pemicu kelangkaan tabung elpiji  ukuran 3 kilogram dalam beberapa hari terakhir. Instansi ini menemukan elpiji  bersubsidi itu digunakan untuk rumah makan sekelas restoran.
“Kami sudah melakukan sidak (inspeksi mendadak) dan ada beberapa yang sudah kami beri peringatan,” kata Kepala Bidang Energi dan Air Bawah Tanah Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi (Disperindagtamben) Kota Kediri Dian Ariani di Kediri, Senin (14/9).
Ia mengatakan, tim langsung mendatangi warung tersebut dan melihat langsung lokasi dapur dan mendapati penggunaan tabung elpiji ukuran 3 kilogram.
Padahal, sesuai dengan aturan, untuk warung makan besar atau sekelas restoran tidak diperbolehkan menggunakan tabung elpiji ukuran 3 kilogram melainkan yang non subsidi. Tabung bersubsidi 3 kilogram hanya boleh untuk usaha kecil, sekelas PKL.
Dian mengaku sudah meminta keterangan kepada pemilik warung makan tersebut dan dari keterangannya penggunaan elpiji ukuran 3 kilogram itu karena pekerjaanya adalah kelas rumah tangga.
Ia meminta agar pengelola warung makan mengganti tabung elpiji ukuran 3 kilogram dengan tabung non subsidi, yaitu 12 kilogram. Dinas juga akan terus memantau warung bersangkutan, dengan harapan tidak menggunakan tabung bersubsidi untuk keperluan bisnis. “Harus diganti ukuran 12 kilogram. Nanti jika bandel, kami lapor ke polisi,” katanya.
Elpiji ukuran 3 kilogram di Kota Kediri sempat langka. Hal ini memicu harga elpiji tersebut naik drastis, bahkan di tingkat pengecer mencapai Rp 20 ribu per tabung.
Ketua Hiswana Migas Kediri David T Wahyudi mengatakan sudah meminta untuk penambahan alokasi tabung elpiji ukuran 3 kilogram di wilayah Kediri sampai 100 persen. Untuk wilayah Kota Kediri mendapatkan 372.960 tabung per bulan atau per hari mencapai 14.918 tabung.  [van]

Tags: