Disperindag Temukan Merica Palsu

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pamekasan, Bhirawa
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pamekasan, Pulau Madura, Jatim, menemukan peredaran merica palsu saat menggelar inspeksi mendadak di pasar tradisional Kelurahan Bugih.
“Pedagang yang menjual merica palsu itu mengaku kulakan dari Surabaya,” kata Kepala Disperindag Pamekasan Bambang Edy Suprapto, Rabu (22/7).
Dalam rilis yang diterima Antara, Rabu petang, dijelaskan, sidak yang digelar Disperindag Pamekasan pada hari pertama masuk kerja itu, berdasarkan laporan masyarakat bahwa di Pamekasan sudah beredar merica palsu.
Jenis merica itu mudah hancur apabila dicuci dengan air. Padahal, biasanya merica tidak mudah hancur, meski direndam ke dalam air. Atas temuan itu, Disperindag Pamekasan membawa sampel merica yang diduga palsu tersebut untuk dilakukan uji laboratorium untuk mengetahui kandungan bahan campuran merica itu.
Kepada masyarakat Bambang meminta agar hendaknya berhati-hati apabila hendak membeli merica di pasaran dengan cara mengenali ciri-ciri merica asli. “Yang terpenting tidak mudah hancur itu. Itu harus diperhatikan oleh masyarakat,” katanya.
Temuan adanya merica palsu baru di satu pasar tradisional, karena sidak yang digelar Disperindag Pemkab Pamekasan itu memang baru di satu pasar tradisional. Pasar tradisional lainnya, kata Bambang belum dilakukan sidak, dan rencananya akan digelar serentak di berbagai kecamatan, sambil menyebarkan sosialisasi kepada masyarakat tentang ciri-ciri merica palsu itu.
Sebagian petugas Disperindag menduga, campuran merica yang diduga palsu itu adalah tepung. “Kalau dugaan ini benar, tentu tidak akan bermasalah kendatipun dikonsumsi masyarakat,” katanya.
Namun, sambung dia, jika campurannya berbahan kimia obat, atau jenis bahan lain yang berbahaya bagi kesehatan, maka bisa meracuni masyarakat. Adanya peredaran merica palsu ini sebelumnya juga ditemukan warga bernama Tunariyah di Jalan Dirgahayu Gang V, Kelurahan Bugih, Kecamatan Pamekasan.
Ibu rumah tangga ini membeli merica di salah satu pasar tradisional di Pamekasan dan mencurigai bahwa merica itu palsu setelah direndam di dalam air dan ternyata hancur. “Kan kelihatannya kotor, kayak ada debunya. Maka kami rendam untuk dicuci, ternyata hancur,” tutur ibu dua orang anak ini. [din,ant]

Rate this article!
Tags: