Disperpar Tuban Datangkan Didi Kempot

Seniman Didi Prasetyo atau yang lebih dikenal Didi Kempot serta Nur KDI Artis kelahiran Tuban saat membawakan lagu-lagu jawa khas Tuban di tempat wisata Goa Akbar Tuban. (Khoirul Huda/bhirawa)

Seniman Didi Prasetyo atau yang lebih dikenal Didi Kempot serta Nur KDI Artis kelahiran Tuban saat membawakan lagu-lagu jawa khas Tuban di tempat wisata Goa Akbar Tuban. (Khoirul Huda/bhirawa)

Tuban, Bhirawa
Tepat atau onyek wisata alam, seperti goa adalah tempat wisata yang sulit untuk dikembanghkan dan menarik simpati para wisatawan, jika pengelola tidak memilik jiwa seni tinggi dan interprener serta merasa memilik tanggungjawab akan sumber daya alam yang terkandung di dalamnya.
Seperti yang dilakukan Dinas Perekonomian dan Pariwisata (Disperpar) Kabupaten Tuban, saat ini giat mengoptimalkan potensi objek wisata unggulan sepeti Gua Akbar. Diantara salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan menggelar pementasan seniman lokal mempersiapkan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
“Tujuan utama kami adalah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan lokal maupun domestik,” kata Kepala Bidang Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Perekonomian dan Pariwisata (Disperpar) Kabupaten Tuban, Sunaryo (20/10).
“Seperti tanggal 18 Oktober kemarin, kita mendatangkan seniman Didi Prasetyo atau yang lebih dikenal Didi Kempot serta Nur KDI, sekali lagi kami ingin sekali dayung dua tiga pulau terlampui,” lanjut Sunaryo.
Selain menarik simpati para wisatawan, dalam kegiatan tersebut juga bertujuan memberikan wadah berekspresi bagi seniman lokal untuk mengoptimalkan keterampilannya, dan kualitas keseniannya yang pertengahan tahun ini diisi oleh Sanggar Seni Pesisiran Kolaborasi (SPINK) Tuban pimpinan Listyo Utomo.
Disperpar juga mengapresiasi SPINK karena telah berhasil menggandeng dua artis yang sudah ternama membawakan lagu karya asli Tuban. Terobosan tersebut menjadi salah satu bentuk ekonomi kreatif untuk berkompetisi menjelang MEA yang dilaunching tanggal 24 Desember 2015.
Pasar bebas tersebut harus disikapi oleh semua elemen masyarakat termasuk seniman lokal. “Jadi, kalau kita tidak kreatif dan inovatif, lambat laut semua tempat wisata akan ditinggalkan oleh para wisatawan, utamanya seperti Goa Akbar ini,” tambah Sunaryo.
Sementara itu, Kepala Dinas Perekonomian dan Pariwisata (Disperpar) Kabupaten Tuban, Farid Achmadi, mengatakan, pihaknya bakal berupaya keras, dan bersinergi dengan stake holder terkait untuk mengoptimalkan potensi daya tarik wisata setempat.
Salah satunya wisata terpadu mulai Pantai Boom, Makam Sunan Bonang, Goa Akbar, Klenteng Kwan Sing Bio, Goa Ngerong, dan Air Terjun Nglirip yang terletak di Kecamatan Singgahan. “Kita lakukan pembenahan, dari infrastruktur objek wisata sampai kualitas pelayanannya, agar dapat meningkatkan kualitas wisata yang ada Bumi Wali ini,” terang Farid Ahmadi. [hud]

Rate this article!
Tags: