Dispersip Kunjungi Lapas Medaeng

Kepala Dispersip Jatim, Dr Ir H Abdul Hamid MP saat menyerahkan peminjaman 250 buku secara simbolis pada Kepala Sie Pelayanan Tahanan Lapas Medaeng, Ahmad Nuri Dhuka. Nantinya 250 buku tersebut akan diganti secara berkala per dua bulan.

(Bantu 250 Buku dan Wadahi Pendongeng)

Pemprov Jatim, Bhirawa
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur (Dispersip Jatim) mengunjungi lembaga pemasyarakatan atau rumah tahanan Medaeng, Sidoarjo. Kedatangan mereka ke lapas tersebut untuk mewujudkan kerjasama yang telah terjalin sebelumnya.
Kerjasama yang dijalin nantinya yaitu Lapas Medaeng mengaktifkan perpustakaan yang sudah lama tidak aktif, dan Dispersip Jatim meminjami 250 buku (dari jumlah itu, 20 persennya buku khusus anak) yang nantinya per dua bulan akan dilakukan pergantian atau update. Selain itu, mewadahi pendongeng turut kegiatan gathering keluarga narapidana anak remaja.
Kepala Dispersip Jatim, Dr Ir H Abdul Hamid MP mengatakan, kerjasama ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan nilai baca pada narapidana yang sedang mendekam di lapas, dan diharapkan dengan membaca bisa diraih tingkat kesejahteraannya dan mendapatkan moralitas yang lebih baik lagi.
“Harapannya, kelak ketika keluar dari lapas. Eks narapidana (baik dewasa, maupun anak remaja bisa mendapatkan bekal ilmu dari berbagai buku yang dipersiapkan. Apalagi buku yang diberikan tersebut diantaranya terkait kewirausahaan, untuk menjadikan para eks narapidana nantinya menjadi entrepreneur,” katanya, kemarin.
Dikatakan Hamid, dalam lapas tersebut juga ada ternak lele, dan pihaknya juga telah mempersiapkan buku terkait usaha ternak lele. “Pasar di sini jelas, lele yang diternak juga akan dikonsumsi sebagai lauk pauk, dan akan menghemat biaya,” katanya.
Sementara, Kepala Sie Pelayanan Tahanan Lapas Medaeng, Ahmad Nuri Dhuka menyampaikan, sebenarnya lapas medaeng ini idealnya memang terisi sebanyak 500 orang, namun kenyataannya hingga saat ini sudah ada 2800 orang narapidana, termasuk didalamnya ada 60 narapidana anak remaja.
Untuk meningkatkan gemar baca pada napi, dikatakan Dhuka, pada akhir tahun lalu, jajaran Lapas Medaerng bersilaturahmi ke Dispersip Jatim untuk menjalin MoU. “Kami sangat senang sekali karena, Kadispersip sangat menyambut dan mendukung program dari Lapas. Dan saat ini merupakan kunjungan balasan Dispersip Jatim ke Lapas Medaeng ini,” katanya.
Diakuinya, lapas Medaeng memang pernah memiliki perpustakaan, namun kini kondisinya sudah memprihatinkan dan pihaknya mulai memperbaiki kembali perpustakaan umum untuk napi umum, dan taman baca untuk napi anak-anak.
Diharapkannya, terjalinnya kerjasama ini bisa membuat narapidana menjadi bisa belajar lebih dengan membaca buku yang tersedia di perpustakaan.
“Apalagi jika buku tersebut ada kiat-kiat usaha malah lebih bagus juga untuk memberikan pengetahuan mereka jika kelak keluar dari lapas bisa membuka usaha sendiri. Seperti saat ini, di lapas ini ada ternak lele,” ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut, Dispersip Jatim juga mengajak seorang guru yang kini beralih profesi menjadi pendongeng profesional sejak 2009 lalu, Kartikanita Widyasari atau akrab disapa Kak Ninit ini. [rac]

Rate this article!
Tags: