Dispertan Mulai Kembangkan Kawasan Agribisnis Holtikultura

Kadispertan Lumajang Paiman ketika melakukan panen Cabai Merah

Lumajang, Bhirawa
Dalam rangka untuk meningkatkan sektor perekonomian di bidang pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang mulai melakukan terobosan mengembangkan produktivitas agribisnis hortikultura sebagai produk unggulan Kabupaten Lumajang.
Untuk itu Pemkab Lumajang melalui Dispertan melalui UPT-BPP Kecamatan digerakkan untuk melakukan berbagai pendampingan pengembangan Kawasan Agribisnis yang menjadi sentra tanaman unggulan. Program ini salah satunya dilakukan di awasan Kecamatan Tempursari, dan Pronojiwo.
“Pada dua lokasi itu dikembangkan sentra Tanaman Salak. Sementara beberapa Kecamatan lainnya dikembangkan tanaman unggulan yang menjadi potensi masing-masing,” Kepala Dinas Pertanian , Paiman, ketika menghadiri kegiatan bersama Forkopimca Pronojiwo, di dua Desa yaitu di Desa Supiturang dan Desa Oro Oro Ombo Kecamatan Pronojiwo,( 3/1) kemarin.
Pada giat yang dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang beserta Jajarannya, Danramil Pronojiwo, Kapolsek Pronojiwo, Camat Pronojiwo, UPT-BPP Pronojiwo, Gapoktan Kelompok Tani di wilayah Desa Oro-oro Ombo dan Supiturang, Perangkat Desa Oro-Oro Ombo dan Supiturang serta masyarakat setempat itu dijelaskan bahwa potensi agribisnis di Kabupaten Lumajang sangat layak untuk di kembangkan.
“Salak Pronojiwo merupakan salah satu komoditi unggulan holtikultura di Kabupaten Lumajang dengan luasan lebih dari 460 ha di wilayah Kecamatan Pronojiwo,” ujarnya.
Untuk itu Kadispertan menjelaskan jika pihaknya akan terus-menerus melakukan pembinaan dan pengembangan Kawasan holtikultura seperti kawasan Cabai Merah, pisang, kakao serta areal lainnya yang rencananya akan dijadikan kawasan agribisnis lainnya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa pada pemetaan itu akan dikembangkan secara terintegrasi yang didalamnya akan di kembangkan dengan peningkatan produksi serta perbaikan mutu produk.
Pada kesempatan itu,Paiman juga menyoroti tentang produktivitas dan provitifitas panen padi tentang data dan fakta di lapangan dimana menurutnya banyak lahan yang tidak produktif untuk tanaman padi yang dapat di manfaatkan untuk tanaman lainnya.
Selaras dengan program ketahanan pangan, menurut Paiman bahwa pengoptimalan lahan untuk tanaman holtikultura dinilai perlu dilakukan juga penghitungan secara profesional agar lahan tanaman baik untuk padi maupun tanaman lainnya agar dapat meningkatkan nilai ekonomis bagi masyarakat.
“Hal ini perlu diperjuangkan agar terjadi balance atau keseimbangan antara padi yang ditanam dan padi yang di panen untuk menjaga kedaulatan pangan kita”,pungkasnya.(Dwi)

Tags: