Dispertan Sebut Penyebab Ayam Mati Massal Bukan Flu Burung

Seorang warga Kelurahan Rejomulyo Kota Madiun hendak membakar sejumlah ayam peliharaannya yang mati mendadak, Selasa (4/4). Warga terpaksa membakarnya karena takut matinya puluhan ayam di lingkungan sekitar karena serangan flu burung.

Madiun, Bhirawa
Petugas Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Madiun menyatakan penyebab matinya puluhan ekor ayam secara mendadak di Kelurahan Rejomulyo bukan disebabkan karena virus H5N1 atau flu burung.
Kepastian itu diperoleh setelah petugas gabungan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Madiun serta Dinas Peternakan Provinsi Jatim melakukan uji cepat atau rapid test di wilayah setempat.
“Hasil dari uji cepat atau rapid test menunjukkan negatif dari virus H5NI atau flu burung. Dugaannya mengarah pada  Newcastle Disease (ND) atau tetelo,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Madiun Suryo Hadidono kepada wartawan, Kamis (6/4).
Menurut dia, penyakit tetelo memiliki gejala yang mirip dengan serangan virus flu burung. Namun, penyakit itu tidak sampai menular ke manusia seperti virus flu burung. Virusnya menular ke unggas lain dengan cepat.  “Hal itu yang membuat ayam peliharaan milik empat warga di RT 5, RW 2, Lingkungan Sembungan Kelurahan Rejomulyo Kota Madiun banyak yang mati mendadak dalam sepekan terakhir,” kata dia.
Guna mencegah agar penyakit tetelo tidak sampai menyebar ke ayam lain, pihaknya meminta warga rajin membersihkan kandang ayam miliknya. Selain itu, timnya juga akan melakukan proses penyemprotan dengan disinfektan selama tujuh hari ke depan.  Tujuannya agar kandang ayam milik warga benar-benar steril dari virus yang menyebabkan penyakit tetelo ini. Baru setelah itu akan dilakukan vaksinasi.
Suryo menambahkan penyakit tetelo pada ayam rawan menyerang unggas saat musim pancaroba. Kondisi itu disebabkan karena tingkat kelembapan kandang ayam yang tinggi, sehingga menyebabkan virus penyebar tetelo mudah berkembang biak.
Pihaknya meminta para peternak ayam tidak resah dengan kasus banyaknya ayam yang mati mendadak. Sebab, hal itu sudah dipastikan dengan hasil rapid test yang akhirnya diketahui bukan flu burung, namun tetelo.
Ia juga mengimbau agar warga segera melapor ke Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan apabila mendapati ayam mereka mati massal secara mendadak. Hal itu agar segera dilakukan penanganan.
Seperti diketahui, sebanyak 50 ekor lebih ayam milik empat warga di RT 5, RW 2, Lingkungan Sembungan Kelurahan Rejomulyo Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun mati mendadak pada awal April lalu. Warga takut jika kematian ayam secara massal tersebut diakibatkan karena virus flu burung. [dar]

Tags: