Dispertan Tuban Tegaskan Bebas Virus H5N1

dr. Pipin Diah Larasati, Kabid Peternakan, Dispertan Pemkab Tuban.

dr. Pipin Diah Larasati, Kabid Peternakan, Dispertan Pemkab Tuban.

Tuban, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan), memastikan bebas dari Virus Flu Burung, setelah temuan virus yang juga dikenal dengan Virus H5N1 di Lamongan serta Banyuwangi.
“Hingga saat ini, Tuban masih bebas flu burung, selain itu hingga saat ini kami belum menerima laporan terkait hal tersebut,” kata dr. Pipin Diah Larasati, Kabid Peternakan, Dispertan Pemkab Tuban (23/3).
Dispertan juga telah mengintruksikan seluruh petugas Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pertanian di kecamatan-kecamatan untuk melakukan pemantauan lapangan, terutama di lokasi-lokasi peternakan unggas, guna mengantisipasi kasus flu burung.
“Kita juga intruksikan jajaran UPTD agar melakukan pengawasan, kemudian melaporkan jika ada temuan,” katanya.
Upaya pemantauan ketat juga dilakukan pada para pengepul ayam di pasar tradisional yang ada, selain meminta surat keterangan sehat dari daerah pemasok juga memeriksa sampling (acak) ayam yang masuk, dan memisahkan atau mengkarantina ayam yang diketahui kuran sehat agar tidak menular.
“Pengepul ayam di pasar tradisional juga kita awasi, kita juga minta surat keterangan bebas penyakit dari pemasok, sayangnya tidak semua pemasok ayam melengkapi surat ini,” tambahnya.
Pipin juga mengungkapkan kalau Tuban termasuk daerah potensi penyebaran virus flu burung, hal ini dikarenakan hampir sebagian besar ayam yang beredar di Bumi Wali Tuban merupakan ayam kiriman dari daerah Kediri dan Blitar.
“Untunglah temuan flu burung bukan dari dua daerah pemasok itu, karena memang ayam di Tuban ini kebanyakan dipasok dari luar,” imbuhnya.
Sementara itu, sejumlah penjual daging ayam dipasar tradisional Kabupaten Tuban  menurun drastis. Mereka mengaku penjualan merosot hingga lima puluh persen dari hari biasanya.
Seperti yang disampikan oleh Sidik (50) salah seorang pedagang ayam, kabar flu burung yang kembali menyebar membuat daganganya nyaris tidak laku, para pembeli yang biasanya mengkonsumsi daging ayam juga enggan membeli daging lantaran takut akan virus yang ditularkan melalui unggas tersebut.
“Katanya ada Flu Burung, diberita-berita itu, kalau saya sendiri jarang baca berita ya tidak tahu, sekarang paling banyak 50, kemaren malah cuman 40 ekor dari 100 ekor yang setiap harinya,”  Kata Sidik (22/3).
Untuk diketahui, saat ini harga daging ayam potong di Kabupaten Tuban menjadi Rp 28 ribu/Kh dari Rp30.000/KG. Sedangkan daging ayam kampung dari Rp50.000 per kilogram turun menjadi Rp45.000 per kilogram.
“Pembeli sepi mas, harga juga turun, keuntungan juga semakin sedikit,” keluh Hartatik pedagang lain (23/3). (hud)

Tags: