Dispora Dorong Mahasiswa Kembangkan Produksi Agrobis

Dispora Jatim menggelar Pelatihan Agrobis Bagi Organisasi Kemahasiswaan Angkatan II se Jatim di Hotel Weta Surabaya minggu lalu.

Dispora Jatim menggelar Pelatihan Agrobis Bagi Organisasi Kemahasiswaan Angkatan II se Jatim di Hotel Weta Surabaya minggu lalu.

Surabaya, Bhirawa
Peluang bisnis di bidang agrobis hingga saat ini masih cukup besar dan berdampak pada perekonomian di pedesaan. Itulah mengapa Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan (Dispora) Jatim mendorong para mahasiswa untuk mengembangkan produksi agrobisnis di daerahnya.
Agar mahasiswa memiliki pengetahuan mengenai agrobis, Dispora Jatim menggelar Pelatihan Agrobis Bagi Organisasi Kemahasiswaan Angkatan II se Jatim di Hotel Weta Surabaya minggu lalu. Tujuan kegiatan ini untuk memacu para mahasiswa mengembangkan dan meningkat produksi agrobis.
Menurut Kadispora Jatim Drs Supratomo MSi, di era MEA sebenarnya menjadi peluang untuk mengembangkan usaha. Apalagi Indonesia memiliki tanah yang subur sehingga sangat cocok untuk mengembangkan agrobisnis.
Selain itu Saat ini Indonesia di hadapkan pada tantangan yang lebih besar yaitu bagaimana memperkuat karakter dan jati diri pemuda di era globalisasi dalam meningkatkan daya saing pemuda untuk menghadapi bonus demografi 2020-2035 , AFTA (Asean Free Trade Area) , Asean Econimic Community (AEC) dan Optimalisasi peran oragnisasi kepemudaan daalam pengembangan kewirausahaan pemuda.
“Peran pemuda sangat di perlukan untuk melakukan terobosan bagi upaya mengatasi masalah-masalah yang di hadapi terkait dengan penguatan nation and character building dan mengatasi masalah ekonomi sosisal kepemudaan  maka disinilah pemuda di harapkan tampil sebagai garda terdepan untuk memberikan kontribusi,” kata Supratomo, Senin (18/4).
Sementara itu Kabid Organisasi Kepemudaan  Dispora Jatim Dudi Harjantoro menjelaskan pelatihan ini untuk memberikan pengetahuna dan wawasan tentang agrobis di kalangan oraganisasi di kalangan kemahasiswaan.
“Untuk menunbuhkan minat pemuda terhadap dunia pertanian makin di tinggalkan generasi muda dan beranggapan dunia pertanian kurang prospektif dan bergengsi semakin sempitnya lahan areal pertanian serta tidk memanfaatkan secara optimal lahan perkarangan sehingga akan berdampak terhadap ketahanan nasional,” kata Dudi. [her]

Tags: