Sebanyak 60 pemuda mengikuti pelatihan pembuatan shuttlecock.
Surabaya, Bhirawa
ASEAN Free Trade Area (AFTA) atau perdagangan bebas negara Asia Tenggara bisa menjadi peluang bisnis bagi mereka yang kreatif untuk berwirausaha. Itulah mengapa Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan (Dispora) Jatim terus mendorong para pemuda untuk membuka lapangan kerja dengan berwiraswasta.
Salah satu upaya yang sudah dilakukan oleh Dispora Jatim adalah dengan memberikan keterampilan kepada 60 pemuda se Bakorwil III Malang di bidang industri olahraga. “Peluang bisnis di bidang industri olahraga sangat terbuka lebar, sebab olahraga merupakan aspek penting dlaam perkembangan ekonomi,” kata Kepala Dispora Jatim, Dr Sugeng Riyono, Senin (31/3).
Lebih lanjut Sugeng menjelaskan, beberapa waktu lalu atau pada 19-22 Maret di Batu, Dispora memberikan pelatihan kepada 60 pemuda se Bakorwil III Malang. Mereka diberikan keterampilan untuk membuat shuttlecock.
Bahkan para pemuda dari Batu, Kabupaten/Kota Malang, Kabupaten/Kota Pasuruan, Surabaya, Kabupaten Blitar dan Sidoarjo diajak untuk mengunjungi pengrajin shuttlecock di Malang. “Kami berharap pelatihan ini bisa membuat pemuda memiliki jiwa mandiri dan bisa membuka lapangan kerja,” kata Sugeng.
Selama ini, Dispora terus memfasilitasi kreatifitas berwirausaha bagi pemuda dengan memberikan berbagai keterampilan. Mereka nantinya diharapkan bisa menjadi pengusaha yang tangguh dan mandiri. “Pola pikir harus dirubah, pemuda tidak lagi mencari kerja, tapi membuka lapangan pekerjaan,” tegas Sugeng.
Sementara itu, Kabid Kabid Pengembangan Aktifitas Pemuda, Hartiin SH menjelaskan, pelatih ini selain membentuk jiwa wirwausaha, juga untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pemuda dibidang industri olahraga.
“Mereka (pemuda) harus dipersiapkan mental, pola pikir dan budaya yang dimilikinya agar mempunyai kreatifitas, inovatif, mandiri, produktif dan mampu memanfaatkan sumber daya yang ada,” jelasnya. [wwn]
