Disporabudpar Gencar Promosikan Wisata Lokal

Promosikan Wisata LokalKota Mojokerto, Bhirawa
Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Mojokerto gencar mensosialisasikan wisata lokal. Dinas baru bentukan Pemkot Mojokerto ini, bakal membentuk relawan Bagian Promosi Daerah (BPD).
”Relawan itu nantinya bertugas melakukan sosialisasi melalui berbagai cara. Tujuannya agar wisata lokal Kota Mojokerto dikenal dunia luar,” terang Wiwiet Febrianto, Kepala Disporabudpar Kota Mojokerto, Rabu (12/8) kemarin.
Sejak dibentuk Juli silam, Disporabudpar terus berbenahi dan mencari formula baru untuk mengangkat pariwisata di Kota Mojokerto. ”Sementara ini kajian yang sedang dibuat, relawan BPD ini, direkrut dari tiap-tiap kelurahan dari dua kecamatan yang ada di Kota Mojokerto ini,” tambah pejabat hasil lelang jabatan ini.
Wiwiet menjelaskan, sebanyak 18 orang hasil rekrutmen nantinya bakal dikader menjadi corong instansi ini yang bertugas menjadi promotor kelurahannya masing-masing. ”Relawan itu nantinya dilatih soal potensi wisata lokal. Dan mereka merupakan ujung tombak penyampai program kerja Disporabudpar ke dunia luar,” jelas Wiwiet.
Mantan Kabag Pembangunan Setdakot Mojokerto ini membantah jika pembentukan relawan BPD ini bakal mubazier, mengingat minimnya potensi wisata di daerah ini. ”Tidak akan mubazir. Pariwisata tidak berbicara hanya soal lingkup adat budaya, cagar budaya yang kental. Tapi mengkreasikan kekhasan Mojokerto. Kami punya kekhasan seperti makanan rengkik, batik. Produk unggulan itu bagian dari pariwisata kita. Produknya bisa jadi daya tarik wisata,” elaknya.
Wiwiet menyadari, hingga kini daerahnya belum memiliki sentra-sentra produk unggulan yang terpusat. Karenanya, ia bakal memulai mengusulkan pembuatan pusat-pusat produk unggulan.
Para relawan BPD ini nantinya bakal berkantor di kantor kelurahan masing-masing. Mereka akan menjadi bagian dari Pemda demikian termasuk operasional dan gaji 18 relawan itu. Pihaknya, juga mulai mengkaji pembuatan kantong budaya seni rupa yang menampung kreasi masyarakat. Mereka akan difasilitasi di alun-alun, di GOR dan Seni Mojopahit untuk menjadi ikon kawasan minim pariwisata cagar alam ini.
Menurut Wiwiet, rencana yang menjadi kajiannya ini bakal direalisasikan minimal akhir tahun ini karena masih menunggu realisasi Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) yang dibahas Bulan September mendatang. Rencana Kadisporabudpar ini, tak bertampik sebelah tangan. Wali kota Masud Yunus mengaku gembira dengan gebrakan bawahannya. ”Setiap kebijakan Satker demi kemajuan daerah kita dukung. Sesuai dengan visi misi kita, yakni service city,” pungkas wali kota. [kar]

Tags: