Disporaparbud Kab.Probolinggo Bina Organisasi Kepemudaan

Disporaparbud lakukan pembinaan terhadap organisasi kepemudaan.

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Dalam rangka meningkatkan wawasan para pemuda serta dapat mengimplementasikan dalam kehidupannya sehari-hari, Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Probolinggo memberikan pembinaan organisasi kepemudaan di Hotel Sukapura Permai Kecamatan Sukapura.
Kegiatan yang difokuskan pada pelatihan tanggap bencana ini diikuti 35 orang peserta terdiri dari Gerakan Pemuda Ansor dan Satkorcab Banser Kabupaten Probolinggo, Karang Taruna, Pramuka, Pemuda Kader Anti Narkoba, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Fatayat NU, Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kabupaten Probolinggo.
Dalam pembinaan organisasi kepemudaan ini para pemuda mendapatkan materi peran serta organisasi pemuda dalam pembangunan, peran serta organisasi pemuda dalam penanggulangan bencana serta pioner dan navigasi oleh narasumber yang berasal dari Disporaparbud, BPBD Kabupaten Probolinggo dan Kodim 0820 Probolinggo.
Kasi Kepemudaan dan Kepramukaan Disporaparbud Kabupaten Probolinggo Muksin Senin (11/9) mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan memberikan pembinaan kepada organisasi kepemudaan melalui peningkatan kapasitas pengurus organisasi dengan harapan agar organisasi kepemudaan dapat memberikan kontribusi dalam proses pembangunan Kabupaten Probolinggo.
“Serta memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan penanggulangan bencana alam, “katanya.
Sementara Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Disporaparbud Kabupaten Probolinggo I Wayan Riasa Yana mengungkapkan pembinaan kali ini lebih difokuskan kepada pembekalan keterampilan dalam penanggulangan bencana alam.
“Dengan harapan para pengurus organisasi memiliki pengetahuan dan wawasan terkait penanggulangan bencana,” ungkapnya. Menurut Wayan, beberapa alasan pentingnya penanggulangan bencana karena masyarakat adalah pihak pertama yang langsung berhadapan dengan ancaman dan bencana. Karena itu kesiapan masyarakat menentukan besar kecilnya dampak bencana.
“Masyarakat adalah pelaku penting untuk mengurangi kerentanan dengan meningkatkan kemampuan diri dalam menangani bencana.  Indonesia yang merupakan negara kemaritiman mempunyai resiko terjadi bencana yang cukup besar. Mereka yang menjadi korban tentunya akan memiliki dampak seperti ekonomi, psikologi dan lainnya,” jelasnya. Selaku pengurus organisasi dapat berperan aktif manakala terjadi bencana di daerah masing-masing sebagimana amanat Undang-undang Nomor 40 tahun 2009 bahwa masyarakat dan pemuda termasuk pengurus organisasi diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan.
“Para peserta ini nantinya tidak hanya siap saat bencana datang, namun juga mampu memberikan edukasi kepada masyarakat sebelum terjadinya bencana. Kami berharap para peserta ini nantinya bisa menularkan ilmu yang didapatkan ke masyarakat disekitar tempat tinggalnya, “tambahnya. [wap]

Tags: