Distribusi 6 Ribu Boks Naskah UN Tuntas Hari Ini

Kepala Dindik Jatim Dr Saiful Rachman melakukan pengecekan naskah soal yang akan didistribusikan pada gelombang pertama untuk 21 kabupaten/kota, Senin (28/3). [adit hananta utama]

Kepala Dindik Jatim Dr Saiful Rachman melakukan pengecekan naskah soal yang akan didistribusikan pada gelombang pertama untuk 21 kabupaten/kota, Senin (28/3). [adit hananta utama]

Dindik Jatim, Bhirawa
Distribusi naskah soal Ujian Nasional (UN) berbasis kertas tingkat SMA/MA, SMK dan sederajat dipastikan tuntas hari ini, Selasa (29/3). Total sebanyak 6.651 boks naskah soal mulai dikirim dari percetakan PT Jasuindo Tiga Perkasa secara bertahap sejak kemarin.
Kepala Dindik Jatim Dr Saiful Rachman mengatakan, distribusi naskah dimulai untuk 21 kabupaten/kota yang jauh dari percetakan. Di antaranya ialah Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Magetan dan beberapa daerah lainya. “Total boks yang dikirim sebanyak 3.944 untuk 21 kabupaten/kota,” kata dia.
Sementara daerah-daerah yang dekat dengan percetakan akan mulai mengambil naskah hari ini. Seperti Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten dan Kota Pasuruan, Kabupaten Gresik, dan beberapa daerah lainnya. Terdapat 17 kabupaten/kota yang rencananya hari ini akan menjadi tujuan distribusi naskah soal sebanyak 2.707 boks.
“Pencetakan naskah tahun ini mengalami penyusutan sekitar 30 persen dibanding tahun lalu,” ungkapnya. Penyusutan tersebut, lanjut Saiful, terjadi lantaran semakin banyak sekolah yang menggunakan metode UNBK. Total penyelenggara UNBK tahun ini mencapai 1.306 lembaga. Sementara untuk jenjang SMA/MA dan SMK saja terdapat 824 penyelenggara UNBK.
Lebih lanjut mantan Kepala Badan Diklat Jatim ini menuturkan, kendati Surabaya tahun ini menyelenggarakan UNBK secara serentak, namun naskah soal akan tetap dikirim sebagai cadangan. Selain itu, naskah soal yang dikirim juga akan dipakai untuk peserta ujian Kejar Paket C serta siswa dari SMA Luar Biasa (SMA LB).
Menurut dia, penyelenggara UNBK tahun ini sebenarnya bisa melebihi angka 1.306 lembaga. Namun, dua lembaga memutuskan mundur. Sedangkan 100 lembaga lainnya ditolak pusat karena daftarnya terlalu mepet dengan jadwal. “Daftar UNBK tidak mudah, apalagi kalau mepet. Belum lagi proses verifikasi dan peninjauan ke lapangan. Semua butuh waktu,” jelasnya.
Saiful mengingatkan kepada siswa peserta UN berbasis kertas dan UNBK untuk tetap serius mengerjakan soal ujian. Meski hasil UN tidak menjadi syarat kelulusan, nilainya tetap dipertimbangkan dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Sementara bagi siswa SMK yang ingin melamar kerja, nilai UN jelek dapat mempengaruhi perusahaan dalam memilih pekerja.
Terpisah, Kepala Dindik Surabaya Ikhsan menuturkan untuk siswa yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit dan anak yang bermasalah dengan hukum tetap akan mengikuti UNBK. Siswa akan disiapkan laptop klien yang sekaligus juga menjadi server. “Sekarang kita masih pendataan untuk mereka yang bermasalah dengan hukum. Sementara untuk siswa yang menjalani perawatan tidak bisa diprediksi,” pungkas Ikhsan. [tam]

Tags: