Distribusi Pencairan BOS Sampai di Bank Penyalur

Triwulan I Cair 20 Persen, Triwulan II 40 Persen
Dindik Jatim, Bhirawa
Kabar gembira bagi satuan pendidikan di Jatim mulai jenjang SD, SMP dan SMA/SMK sederajat. Ini lantaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang sempat tertunda akhirnya mulai dicairkan Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim ke rekening sekolah.
Kepala Dindik Jatim Dr Saiful Rachman menuturkan, perkembangan terkait pencairan BOS telah sampai di bank penyalur, yakni Bank Jatim sejak, Selasa (21/3). Dengan demikian, sekolah sudah bisa melakukan kroscek ke rekening masing-masing untuk memastikan pencairannya. “Setelah Surat Perintah Membayar (SPM) selesai, baru kemudian BPKAD (Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah) ke Bank Jatim untuk selanjutnya disalurkan ke sekolah,” terang Saiful ditemui kemarin.
Saiful berharap, sekolah tidak perlu resah lantaran BOS yang sempat mengalami keterlambatan. Sebab, pencairan tetap akan dilakukan di masa triwulan I. Apalagi keterlambatan terjadi lantaran petunjuk teknis dari pusat juga terlambat. “Kalau triwulan I sudah beres, triwulan berikutnya sudah tidak akan ada masalah. Tinggal jalan saja,” terang mantan Kepala Badan Diklat Jatim itu.
Dalam pencairannya, bantuan dari APBN tersebut mengalami perubahan. Pencairan BOS setiap triwulan dicairkan dengan pola persentase 20 persen, 40 persen, 20 persen dan 20 persen. Ini berbeda dengan tahun lalu yang pencairan BOS dalam setahun dipukul rata 25 persen setiap triwulan. “Ada kajian dari pusat terkait persentase itu. Pada triwulan dua sekolah lebih banyak membutuhkan anggaran, baik untuk kegiatan ujian, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) maupun awal tahun ajaran baru,” terang Saiful.
Dengan adanya perubahan pola ini, Saiful berharap kepala sekolah serius dalam merancang Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS). Khususnya dalam menempatkan skala prioritas program. Dan sesuai kewajibannya, sekolah yang telah menerima pencairan dimintanya untuk segera menyelesaikan laporan pertanggungjawaban BOS. Sebab, pelaporan tersebut yang akan digunakan untuk pencairan triwulan berikutnya. “Kalau tidak laporan ya tidak akan dicairkan lagi,” kata dia.
Sementara itu, kabar tentang pencairan BOS ternyata belum seluruhnya diketahui oleh pihak sekolah. Seperti diakui Kepala SDN Kertajaya Subandi, hingga dikonfirmasi kemarin pihaknya mengaku belum menerima informasi terkait pencairan BOS. “Belum ada info, tapi saya belum memastikan ke rekening. Hanya saja dari dinas sudah ada informasi kalau akan cair pekan ini,” terang dia.
Selain keterlambatan, Subandi mengakui pencairan BOS tahun ini terjadi perbaikan dalam nilai usulan. Sebab, perubahan pencairan dari 25 persen ke 20 persen diketahui setelah dana BOS diusulkan. “Sudah kita perbaiki menyesuaikan persentase pencairan dari 25 persen ke 20 persen. Jadi sudah tidak masalah,” terang dia.
Informasi pencairan BOS juga belum diterima Kepala SDN Peneleh 1 Kateno. Pihaknya mengungkapkan hingga kemarin belum menerima pemberitahuan akan adanya pencairan dana BOS. Padahal dirinya sudah menuntaskan pengisian dapodik dan RKAS. “Saya mengecek ke website Kemendikbud juga belum ada pencairan dana dari Dindik Jatim,” pungkasnya. [tam]

Tags: