Ditahun 2019, BPBD Bojonegoro Siapkan Dana Rp 8 miliar

Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Nadief Ulfia. (ahmad basir)

Bojonegoro,Bhirawa
Untuk mengantisipasi kejadian bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro telah menganggarkan dana sebesar Rp 8 miliar lebih yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2019. Dana sebesar itu untuk memenuhi semua kebutuhan BPBD, mulai operasional hingga belanja logistik selama setahun.
Hal ini disampaikan plt.Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Bojonegoro, Nadief Ulfia saat dikonfirmasi Bhirawa, kemarin (20/1).
Menurutnya, dana tersebut, akan digunakan untuk kegiatan pelatihan dan pengadaan logistik untuk membantu korban bencana yang terjadi di Bojonegoro nantinya.
” Selain itu, dari total Rp 8 miliar tersebut, Rp 1,9 miliar diperuntukan untuk program rutin BPBD Bojonegoro yang telah berjalan selama ini,” katanya..
Ulfia menambahkan Bojonegoro saat memasuki musim hujan bencana kerap melanda, terutama di wilayah selatan Bojonegoro yang rentan banjir dan rawan longsor.
” Oleh karenanya, memasuki musim hujan yang kini mulai melanda Bojonegoro, BPBD Bojonegoro menghimbau kepada seluruh masyarakat selalu waspada, terlebih bagi warga yang ada di daerah rawan banjir dan daerah rawan longsor agar selalu siaga,” tuturnya.
Untuk menangani bencana di Bojonegoro seluruh personel BPBD Bojonegoro disiagakan dan nantinya bakal dibantu dari unsur PMI, Tagana, Damkar Bojonegoro akan selalu siaga untuk melakukan penanggulangan bencana yang terjadi di Bojonegoro.
” Untuk itu, masyarakat tetap waspada selama musim hujan ini karena potensi bencana bisa saja terjadi,” pungkasnya.
Optimalkan Siskamling
Sementara di Lamongan , mengantisipasi datangnya bencana alam utamanya banjir bandang , BPBD laomngan mengotimalkan fungsi Siskamling masyarakat untuk memantau potensi bencana.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lamongan Suprapto,Minggu(20/1) mengatakan, pihaknya telah memberikan himbauan kepada masyarakat di DAS (Daerah Aliran Sungai ) Bengawan solo agar selalu waspada dan harus menjaga lingkungannya serta menfungsikan siskampling kampungnya..
“Selain menghimbau untuk waspada , masyarakat yang berada di daerah DAS di minta tetap mengoptimalkan fungsi siskamling,” terangnyya.
Ia menambahkan, dan apabila ada tanda – tanda yang rawan berkaitan naiknya aliran sungai bengawan solo untuk segera di laporkan ke pemerintah desa atau Kecamatan serta BPBD Kab.lamongan.
Peningkatan kewaspadaan ini, lanjut Suprapto juga berkaitan dengan adanya bencana banjir bandang yang melanda wilayah kabupaten tetangga, Mojokertto, beberapa waktu lalu.
Untuk itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lamongan mengeluarkan himbauan sejak dini kepada masyarakat yang Lamongan yang berada di Daerah Aliran Sungai(DAS) Bengawan Solo. [bas]

Tags: