Ditarget 315 Ribu, Realisasi Vaksin di Jatim Kurang dari 100 Per Hari

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meninjau pelaksanaan vaksinasi gotong royong di sport center UIN Sunan Ampel Surabaya, Rabu (4/8).

Pemprov Jatim, Bhirawa
Upaya percepatan vaksinasi di Jatim melalu berbagai aksi belum didukung dengan suplai vaksin yang cukup dari pusat. Sehingga target yang dicanangkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk dapat melakukan 315 ribu vaksinasi per hari pun tak dapat tergenapi.
Berdasarkan data gugus tugas Covid-19 Jatim, realisasi vaksin pada tanggal 3 Agustus hanya tercapai 65.477 sasaran. Begitu pun pada 2 Agustus realisasi vaksin juga hanya mencapai 83.228 sasaran. Berdasarkan laporan harian Gugus Tugas Covid-19 di Jatim selama sepekan terakhir, realisasi vaksin tertinggi di Jatim terjadi pada 29 Juli dengan sasaran sebanyak 110.087 orang dalam sehari.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengakui, realisasi vaksin yang kurang dari target tersebut lantaran dukungan vaksin yang kurang dari pemerintah pusat. Apalagi untuk kebutuhan dosis kedua, saat ini Jatim masih membutuhkan 4,2 juta dosis untuk memberikan vaksin kepada sasaran yang sudah memasuki jatuh tempo.
“Saya sudah melaporkan ke Pak Menkes, saya juga sudah melaporkan ke Pak Mendagri agar kita segera disuport sehingga kita bisa segera memberikan dosis kedua bagi masyarakat yang sudah jatuh tempo,” tutur Gubernur Khofifah di sela-sela kunjungannya meninjau vaksin gotong royong di Sport Center UIN Sunan Ampel Surabaya, Rabu (4/8).
Khofifah menegaskan, seandainya target yang diharapkan dari capaian vaksin 315 ribu per hari dilakukan mulai 3 Juli lalu. Maka pada 10 Agustus ini realisasi vaksin di Jatim akan dapat selesai 70 persen dari target sebanyak 31,8 juta sasaran. Sementara data Gugus Tugas Covid-19 Jatim hingga kemarin baru melaporkan capaian vaksin di Jatim mencapai 7,49 juta sasaran atau 23,56% untuk dosis pertama. Sementara untuk dosis kedua, sasaran vaksin baru mencapai 3,06 juta orang atau 9,63 %.
“Jika vaksin itu cukup, Pemkot Surabaya itu siap melakukan vaksinasi hingga 50 ribu per hari. Dan itu bisa dilakukan selama empat hari berturut turut. Artinya, bagi Jatim vaksinasi 315 ribu per hari adalah sesuatu yang sangat memungkinkan dilakukan,” tandas Mantan Menteri Sosial RI tersebut.
Khofifah menegaskan, animo warga Jatim dalam mengikuti vaksinasi sangat tinggi. Termasuk upaya percepatan yang didukung sinergi serta kolaborasi dari berbagai pihak. Seperti halnya di UIN Sunan Ampel, kampus memfasilitasi tempatnya, Pemkot Surabaya menyiapkan tenaga kesehatan dan relawan kemudian Pemprov menyiapkan vaksinnya.
“Saya ingin menyampaikan inilah sebenarnya program gotong royong guyub rukun. Ini menjadi penting di saat kita harus bergandengan tangan membangun kolaborasi dan sinergitas untuk memberikan layanan percepatan vaksinasi kepada masyarakat,” tutur Khofifah.
Gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut menegaskan, Pemrov berusaha memaksimalkan kolaborasi dengan berbagai stakeholder untuk memperkuat pendekatan pentahelix. Dalam format pentahelix ini ada pemerintah, ada kampus, ada masyarakat dan sektor privat lainnya termasuk komponen jurnalis. “Jadi ini akan menjadi format kenersamaan, kegotongroyongan, dan keguyubrukunan di antara seluruh stake holder di Jatim,” tutur dia.
Selanjutnya, Khofifah menyampaikan harapannya untuk dapat memaksimalkan vaksinasi bagi kalangan remaja. Khususnya siswa di atas 12 -17 tahun. Kemudian yang juga menjadi prioritas adalah pemberian dosis ketiga dengan vaksin Moderna untuk tenaga kesehatan, serta vaksinasi bagi difabel menggunakan vaksin Sinopharm. “Ini adalah PR kita bersama. Vaksin Moderna untuk tenaga kesehatan dan Sinopharm untuk difabel juga baru diterima Rabu lalu,” pungkas Khofifah. [tam]

Realisasi Vaksinasi Covid-19 Jatim Per Hari:
Tanggal Sasaran
28 Juli 99.011
29 Juli 110.087
30 Juli 75.838
31 Juli 74.881
1 Agustus 26.486
2 Agustus 83.228
3 Agustus 65.477

Tags: