Ditemukan 6 Orang Positif, Pasar Krembung Sidoarjo Terancam Ditutup

Polsek Krembung saat melakukan penyemprotan desinfektan dalam melawan corona. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Keberadaan Pasar Krembung Sidoarjo terancam ditutup, karena sudah terdapat 6 orang yang ditanyatakan positif terpapar virus Covid-19. Kondisi tersebut ditegaskan oleh Kepala Dinas Perdagangan Sidoarjo Drs Ec Tjarda, pada Senin (6/7) di Pendopo Kabupaten Sidoarjo.

Menurutnya, jumlah pasar di wilayaha Sidoarjo sebanyak 19 lokasi, dengan jumlah 16.385 pedagang dan yang sudah terpapar sebanyak 13 orang, ditambah lagi yang terakhir ini sebanyak 6 orang dari Pasar Krembung.

“Jadi, sekarang ini kita lakukan stracing terus, jika memungkinkan nantinya bisa saja kita tutup. Tim dari kesehatan juga sudah turun untuk menstracing lebih dalam lagi,” tegasnya.

Ditambahkan, kalau pasar rakyat atau pasar tradisional dalam masa transisi ini tidak ada pembatasan jam operasional. Mereka bebas kembali berjualan seperti semula, begitu juga program ganjil genap juga tidak ditiadakan. Tapi bukan berarti masa pandemi virus Covid-19 ini berakhit, namun harapan kami dengan adanya edukasi di masa PSBB tersebut mereka bisa menerapkan sebagai ebit, atau kebiasaan.

“Jadi kita harus lebih memperketat, mengingat pasar rakyat ini dianggap sebagai cluster, episentrumnya penyebaran virus Covid-19. Saya sangat berharap mereka bisa lebih menerapkan SOP Protokol Kesehatan secara lebih ketat. Karena pada masa sekarang ini tidak menunjukkan akan penurunan, malah terjadi kenaikan, bahkan pemecah record, bisa mencapai angka 117 orang terpapar positif,” ujarnya.

Makanya, untuk memiminalisir jumlah tersebut, pihaknya menempatkan beberapa CCTV di beberapa titik 19 pasar yang ada di Sidoarjo. CCTV ini akan mendeteksi pengunjung maupun pedagang yang tidak menggunakan masker atau tidak melakukan cuci tangan dan physical distancing.

“Akan diketahui secara langsung tingkat kepatuhannya juga akan langsung bisa ketahui. Karena dalam aplikasinya akan tercantum berapa banyak yang melanggar, dan itu bisa kita evaluasi dari jauh,” katanya.

Untuk itu, pihaknya akan melakukan uji coba di Pasar Gedangan dan Pasar Taman, kenapa memilih dua pasar tersebut sebagai uji coba, karena di pasar tersebut wilayah yang paling rawan penyebarannya. Selain itu untuk sistemnya juga sudah sangat mendukung, dan kemarin juga sudah ditinjau oleh Pak Wabup. Tapi dalam rangka untuk pengamanan sudah ada lima pasar yang terpasang CCTV. “Karena itu realtime, jadi perkembangannya bisa kita lihat dalam beberapa jam,” ujar Tjarda. [ach]

Tags: