Ditengah Covid-19, Guru Madrasah Diniyah Perlu Perhatian Pemkab Malang

Anggota Komisi IV DPRD Kab Malang H Ali Murtadlo

Kab Malang, Bhirawa
Ditengah mewabahnya Corona Virus Disease (Covid-19), hal ini berdampak pada semua aspek, terutama dampak yang dirasakan masyarakat yakni permasalahan ekonomi. Karena dampak virus tersebut membuat masyarakat kesulitan untuk mendapatkan penghasilan untuk biaya hidup.
Hal ini juga sangat dirasakan oleh para guru Madrasah Diniyah dan guru ngaji di wilayah Kabupaten Malang. Sehingga dengan dampak dari Covid-19 tersebut, maka mereka kini juga kesulitan dalam mempertahankan hidupnya dan keluarganya. Sehingga harus ada perhatian yang serius dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terkait nasib mereka.
Demikian yang disampaikan, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Malang H Ali Murtadlo atau biasa dipanggil Gus Tadlo, Kamis (7/5), kepada wartawan. Menurut dia, selama ini guru Madrasah Diniyah dan guru ngaji belum tersentuh untuk mendapatkan kesejahteraan. Padahal, mereka juga berjuang untuk mencerdaskan anak bangsa, baik itu di bidang pendidikan maupun bidang keagamaan. Dan mereka selama mendidik para siswanya atau santrinya tidak mengenal lelah, meski honor yang diterimanya jauh dari Upah Minum Regional (UMR). “Apalagi dalam situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, mereka menganggur tidak ada aktifitas, karena semua kegiatan belajar mengajar diliburkan,” ujarnya.
Sehingga dengan guru Madrasah Diniyah dan guru ngaji diliburkan, lanjut dia, maka mereka kesulitan untuk mendapatkan penghasilan. Sehingga dirinya mendesak kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang untuk juga peduli dalam memberikan bantuan selama masa Covid-19 kepada mereka. Karena hingga kini belum ada perhatian dari Pemkab Malang terhadap guru Madrasah Diniyah dan guru ngaji, terkait bantuan. Dan Pemkab Malang sendiri segera menganggarkan untuk memberikan bantuan kepada guru Madrasah Diniyah dan guru ngaji.
“Pemerintah jangan melupakan guru Madrasah Diniyah dan guru ngaji yang selama ini juga ikut mencerdaskan anak bangsa. Sedangkan mereka juga merupakan pahlawan pendidikan, karena tanpa lelah untuk berjuang mencerdaskan anak bangsa,” ujar Gus Tadlo.      
Secara terpisah, Bupati Malang HM Sanusi telah menegaskan, jika Pemkab Malang sudah menganggarkan para guru Madrasah Diniyah, guru ngaji, dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ). Sedangkan dalam penganggaran untuk bantuan para guru tersebut, melalaui dinas terkait. Dan pihaknya selama ini telah memberikan perhatian terhadap nasib mereka. Karena mereka juga ikut berjuang dalam mencerdaskan anak bangsa.
“Tanpa ada mereka, tentunya pendidikan agama Islam di Kabupaten Malang tidak akan bisa berkembang dengan baik. Dan nantinya, akan ada bantuan khusus bagi guru Madrasah Diniyah dan guru ngaji, hal itu agar meringankan beban hidup ditengah mewabahnya Covid-19,” tuturnya. [cyn]

Tags: