Diterjang Banjir Bandang, Petani Tuban Panen Dini

Para petani yang terpaksa melakukan panen dini, setelah padinya diterjang banjir bandang dan bercampur lumpur.

Para petani yang terpaksa melakukan panen dini, setelah padinya diterjang banjir bandang dan bercampur lumpur.

Tuban, Bhirawa
Banjir bandang yang menerjang dan menenggelamkan area persawahan di Desa Kapu, Kecamatan Merakura, dan Desa Sumurgung, Kecamatan Tuban membuat para petani didaerah setempat terpaksa memanen dini. Padahal idealnya padi itu bisa dipanen satu hingga dua minggu lagi.
Ranti, salah seorang petani yang menggarap lahan di Desa Kapu,Kecamatan Merakurakkalau lahan padi di daerah tersebut sudah kebanjiran dua kali dalam beberapa hari terakhir. Akibatnya sebagian besar tanaman padi roboh dan bercampur lumpur. “Masih kurang sekitar sepuluh hari atau dua minggu lagi mas, tapi kalo gak segera dipanen bisa rusak dan busuk, wong kerendem air campur lumpur,” Kata Ranti, Senin (2/3).
Akibat panen dini itu,  petani dipastikan akan merugi, sebab kualitas padinya tidak akan sebagus panen normal. Namun begitu, hal itu tetap dilakukan karena jika tidak segera dipanen kerugian yang akan ditanggung petani akan lebih besar lagi.
“Itunganya ya rugi, soalnya kualitas padi pasti tidak sebagus panen usia normal, kalo idealnya padi itu 95 hari. Ini baru delapan puluhan hari sudah kita panen, sebagian saja masih hijau bulirnya belum kuning,” terang Petani itu.
Sementara Itu Ahmad, warga lain yang juga tengah memanen padi mengaku, banjir yang menerjang lahan pertanian di Desa Kapu yang sebagian besar siap panen merupakan banjir kiriman dari wilayah Semanding dan Grabagan,akibat hujan lebat dua har berturut-turut.  “Dua kali diterjang banjir, pertama hari hari sabtu kemaren, terus tadi malam, di Desa Sumurgung juga banyak yang kena banjir, soalnya daerah sana itu yang jebol tanggulnya,” katanya. [hud]

Tags: